Liputan6.com, Jakarta - Kepala Divisi (Kadiv) Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengimbau massa peserta Aksi 299 untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutannya di depan gedung DPR/ MPR selesai hingga pukul 18.00 WIB.
"Tetap kita imbau untuk selesai sebelum jam 18.00," ucap Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/9/2017).
Advertisement
Dia mengatakan, bila aksi dilakukan melewati waktu yang telah diatur, maka aparat kepolisian berwenang untuk membubarkan aksi 299.
"Kita imbau dululah. Pastilah ada imbauan-imbauan untuk itu (membubarkan diri), tidak langsung dibubarkan karena penanggung jawab aksi kan sudah tahu bahwa kegiatan-kegiatan seperti ini bukan baru kali ini," kata Setyo.
Dia menambahkan, kegiatan pada malam hari rawan bagi kedua belah pihak. Sebab, rawan penyusup dan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.
Aturan mengenai unjuk rasa tertuang di Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2008, Pasal 6 ayat (2) tentang tata cara penyelenggaraan pelayanan, pengamanan dan penanganan perkara penyampaian pendapat di muka umum.
Pasal 6 ayat (2) berbunyi: "Penyampaian pendapat di muka umum hanya dapat dilaksanakan, pada waktu-waktu sebagai berikut: a. di tempat terbuka antara pukul 06.00 s.d. pukul 18.00, waktu setempat; b. di tempat tertutup antara pukul 06.00 s.d. pukul 22.00 waktu setempat.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Aksi 299
Aksi menolak kebangkitan PKI dan Perppu Nomor 2 Tahun 2017 soal pembubaran Ormas yang tidak berdasarkan Pancasila, digelar di depan gedung MPR/DPR, Jakarta.
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, pihaknya menyiagakan ribuan personel untuk berjaga di depan Gedung DPR.
Argo juga telah menginstruksikan kepada anggotanya untuk tidak menggunakan senjata api, dan hanya membawa tongkat. Kecuali jika situasi Aksi 299 sudah sampai pada kondisi tertentu.
"Ada 20 ribu personel yang telah kita siapkan untuk pengamanan kegiatan ini. Nanti juga ada anggota kami yang menggunakan hijab, ada beberapa hal yang akan kita lakukan secara humanis," ucap dia.
Advertisement