Alasan Bos Playboy Hugh Hefner Dimakamkan Dekat Marilyn Monroe

Hugh Hefner sendiri sudah lama membeli ruang bawah tanah di sebelah Marilyn Monroe.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 29 Sep 2017, 18:20 WIB
Hugh Hefner, bos Playboy.

Liputan6.com, Los Angeles Hugh Hefner, bos majalah Playboy, meninggal dunia di usia 91 pada Rabu (27/9/2017) di kediamannya di Playboy Mansion yang terletak di Los Angeles, AS. Jenazahnya pun dimakamkan di sisi mendiang aktris legendaris Marilyn Monroe, seperti disampaikan BBC, Jumat (29/9/2017).

Hugh Hefner sendiri sudah lama membeli ruang bawah tanah di sebelah Marilyn Monroe sejak 1992 seharga US$75 ribu (sekitar Rp 1,01 miliar). Beberapa orang menganggap keputusannya itu sebagai satu hal yang menyentuh, sementara yang lainnya menganggap sebagai hal yang tak layak.

Marilyn Monroe (Rolling Stone)

Para penggemar Hugh Hefner di media sosial memuji bos Playboy itu karena ia dianggap menghargai Marilyn Monroe yang menjadi gadis sampul pertamanya. Monroe sendiri meninggal dunia di usia 36 pada 1962 silam dan dicap sebagai simbol seks di era 1950-an.

The Washington Post, Kamis (28/9/2017), menyampaikan bahwa ketika Hugh Hefner meluncurkan Playboy pada 1953, ia memutuskan untuk menggunakan foto telanjang berwarna Marilyn Monroe sebagai "Sweetheart of the Month" sebelum adanya konsep "Playmate".

 

 


Hubungan Ganda

Hugh Hefner merangkul Crystal Harris di The Playboy Mansion di Holmby Hills, California 9 Mei 2013. Wanita seksi berambut pirang ini juga berhasil menarik hati Hugh Hefner dan menikah pada 2012. (Charley Gallay/Getty Images for Playboy/AFP)

"Saya merasakan hubungan ganda dengannya, karena ia adalah kunci peluncuran awal Playboy. Kami lahir di tahun yang sama," kata Hugh Hefner kepada CBS Los Angeles pada 2012 silam.

Dari situlah Hugh Hefner memutuskan untuk membeli ruang bawah tanah yang terletak di Westwood Village Memorial Park Cemetery tersebut. "Saya percaya pada hal-hal simbolis. Menghabiskan kekekalan di samping Marilyn terlalu manis untuk dilewatkan," katanya kepada Los Angeles Times.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya