Nurdin Halid: Popularitas Anjlok, Golkar Harus Berbenah

Kader Golkar diimbau mengevaluasi diri untuk keluar dari situasi terpuruk.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 29 Sep 2017, 17:41 WIB
Nurdin Halid (kanan) bersama Idrus Marham saat memberikan keterangan kepada wartawan di kantor Bareskrim Mabes Polri, Rabu (11/3/2015). Mereka melaporkan dugaan pemalsuan dokumen oleh kubu Agung Laksono. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, situasi Partai Berlambang Pohon Beringin ini sedang berada di lampu kuning.

Alasannya, kata Nurdin, kinerja Partai Golkar sedang disoroti. Penetapan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam kasus dugaan korupsi e-KTP menjadi salah satu faktor.

"Elektabilitas Partai Golkar yang sekarang ini saya nyatakan lampu kuning," ujar Nurdin di Menara Peninsula Hotel Jakarta, Jumat (29/9/2017).

Ia juga mengaitkan kondisi Golkar saat ini dengan pengalaman pada 2014 lalu.

"Tahun 2012 survei Partai Golkar ketika itu 2 digit di  atas 20 dan 10. Kemudian 2 tahun kemudian dilakukan pemilu, hasil akhirnya dapat 14 persen," ucap dia.

Ia mengimbau kader Golkar mengevaluasi diri. Selain itu, Nurdin berpendapat perlu terobosan agar Golkar tak makin terpuruk.

"Langkah terobosan untuk meningkatkan elektabilitas partai dalam rangka memenangkan pemilu," tegas Nurdin.

 

 


Rapat Pleno Ditunda

Sementara itu, hari ini Golkar batal menggelar rapat pleno. Ketua DPP Golkar Yorrys Raweyai mengatakan, rapat ditunda karena partai menggelar nonton bareng film 'Penumpasan Pengkhianatan G30S PKI'.

Menurut Yorrys, kedua acara itu dijadwalkan di waktu yang hampir bersamaan. Padahal, rapat pleno Golkar mengagendakan pembahasan penting.

Kabarnya pertemuan akan menentukan siapa pelaksana tugas ketua umum Golkar. Hal itu menyusul kondisi Ketua Umum Golkar Setya Novanto yang tengah sakit.

Yorrys mengatakan, rapat pleno Golkar dijadwal ulang. Rencananya, lanjut dia, rapat pleno dilaksanakan Senin 3 Oktober mendatang.

"Akhirnya ya sudah hari Senin aja (rapat pleno)," tutup Yorrys.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya