Liputan6.com, Jakarta - Prajurit TNI Praka Sudirman tertembak senjata airsoft gun anggota Polri Bripda Fadli Riyan Farid. Penembakan tersebut terjadi secara tidak sengaja.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Argo Yuwono mengatakan, kasus penembakan tersebut kini sudah diselesaikan secara mediasi.
Advertisement
"Sudah dimediasi damai," kata Argo, seperti dilansir Antara, Jumat malam (29/9/2017).
Argo menjelaskan penembakan berawal saat apel pasukan gabungan untuk pengamanan Aksi 299 di Silang Monas, Jakarta Pusat, pada Jumat 29 September pagi.
Saat Praka Sudirman berbincang dengan rekannya, lanjut Argo, mendadak ada letusan senjata gas dari jarak sekitar 25 meter, yang dilepaskan Bripda Fadli.
Tembakan senjata gas itu mengenai perut Praka Sudirman, namun prajurit TNI itu tidak mengalami luka serius.
Meskipun sepakat damai, Argo menambahkan, insiden penembakan tersebut tetap diselidiki Satuan Propam Polres Metro Jakarta Pusat.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Aksi 299 Berjalan Tertib
Kapolri Jenderal Polisi Tito Karnavian mendatangi kantor Kemenko Polhukam sekitar pukul 16.25 WIB, melaporkan pengamanan Aksi 299 yang berjalan aman dan tertib.
"Soal laporan hari ini ke Pak Menko, mengenai aksi tadi di depan DPR. Massa lebih kurang hampir 6 ribuan, berlangsung sangat tertib. Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak ya," kata Tito di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat 29 September 2017.
Kapolri menjelaskan, sekitar 20 orang perwakilan massa telah diterima pimpinan DPR. Aspirasi massa Aksi 299 pun telah diterima anggota dewan.Dia menilai, masyarakat Indonesia semakin dewasa dengan menyampaikan aspirasi pada tempatnya.
Advertisement