Sekjen PDIP: Isu Kebangkitan PKI untuk Lemahkan Bangsa

Hasto mengatakan, seharusnya bangsa ini meningkatkan gotong royong untuk mengejar ketertinggalan dari kemajuan bangsa lain.

oleh Nafiysul Qodar diperbarui 30 Sep 2017, 15:02 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai, isu kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) saat ini sebagai aspek politik. Isu tersebut sengaja dimunculkan sekelompok orang untuk melemahkan bangsa.

"Itu lebih kepada aspek politik dan ada pihak-pihak yang menggunakan masa lalu bukan untuk kepentingan bagaimana bangsa ini kokoh berdiri di masa depan, tapi kemudian juga membangkitkan luka lama yang tidak diinginkan," ujar Hasto di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (30/9/2017).

Menurut Hasto, pihak yang mempertentangkan masa lalu menunjukkan bahwa mereka tidak memahami bagaimana falsafah berdirinya Indonesia.

"Pemimpin-pemimpin yang mempertentangkan masa lalu adalah mereka-mereka yang belum memahami bagaimana sejatinya falsafah negeri ini yang sudah hidup dalam harmoni, bukan hidup dalam ketegangan," kata dia.

Seharusnya, lanjut dia, bangsa ini meningkatkan gotong royong untuk mengejar ketertinggalan dari kemajuan bangsa lain. Bukan justru mengorek luka lama yang dapat menimbulkan perpecahan dan melunturkan semangat membangun bangsa.

"Aspek politik yang kita tonjolkan adalah bagaimana dengan belajar dari masa lalu, melihat masa depan yang lebih baik dengan saling bergandengan tangan agar kita betul-betul bisa menjadi bangsa yang maju," ucap Hasto.

Terkait pemutaran kembali Film G30S/PKI yang sempat dihentikan sejak era reformasi bergulir, Hasto menanggapinya dengan positif. Ia berharap film tersebut menjadi pelajaran agar tidak ada lagi upaya merongrong kewibawaan pemerintah yang dipilih dari masyarakat.

"Dan agar tidak ada lagi upaya untuk mengganti ideologi bangsa. Karena itulah, angkatan, alat-alat negara kita harus kita perkuat," kata Hasto.

"Dan kemudian biarlah para sejarawan yang bicara untuk mengungkap dengan kebenaran akademis, sehingga bukan aspek politik yang kita tonjolkan," pungkas Hasto.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 


Survei SMRC

Hasil Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebut, masyarakat Indonesia pada umumnya tidak setuju adanya isu mengenai kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).

Direktur Program SMRC Sirojuddin Abbas mengatakan, 86,8 persen masyarakat Indonesia tidak setuju anggapan bahwa PKI sekarang bangkit. Hanya 12,6 persen rakyat Indonesia setuju.

"Dari 12,6 persen rakyat yang setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI, sekitar 39,9 persen (atau sekitar 5 persen dari seluruh warga) yang merasa kebangkitan itu sudah menjadi ancaman terhadap negara ini," ujar Sirojuddin Abbas di Kantor SMRC Jakarta Pusat, Jumat 29 September 2017.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya