3 Pemain yang Kariernya Melesat Usai Dibuang Madrid

Beberapa pemain yang gagal bersinar di Real Madrid, tapi terus menunjukkan bakat mereka untuk tim lain.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 01 Okt 2017, 06:48 WIB
Para pemain Real Madrid merayakan gelar juara Liga Champions di Stadion Principality, Cardiff, Sabtu (3/6/2017). (AFP/Handout)

Liputan6.com, Jakarta Real Madrid telah banyak memiliki pemain kelas dunia selama bertahun-tahun. Mulai dari Cristiano Ronaldo hingga Zinedine Zidane. Tapi ada juga banyak pemain yang telah lolos dari tangan Madrid.

Real Madrid diketahui selalu tertarik pada hampir semua pemain berkualitas. Tidak peduli berapa nilainya, mereka selalu mendapatkan pemain tersebut.

Namun, dengan julukan klub terbesar di dunia, Madrid juga pernah melakukan beberapa investasi bagus maupun buruk.

Banyak yang gagal di Bernabeu, tapi terus menunjukkan nilai dan bakat mereka untuk tim lain. Berikut 3 pemain yang direkrut Real Madrid, namun gagal menampilkan permainan cemarlang di klub raksasa Spanyol itu:


Mesut Ozil

Mesut Ozil (AFP/Glyn Kirk)

Nama Ozil sempat menjadi perhatin di Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan. Di turnamen ini skuat Jermannya berhasil lolos sampai ke semifinal, namun akhirnya tersingkir oleh Spanyol.

Penampilannya di Piala Dunia 2010 membuatnya mendapatkan kontrak dengan Real Madrid. Dia berangkat dari klub Bundesliga, Werder Bremen, setelah membela klub itu selama dua tahun.

Selama tiga tahun di Madrid, pemain asal Jerman ini, membuat lebih dari 100 penampilan dan mencetak 19 gol. Ozil kemudian meninggalkan Madrid untuk pindah le Arsenal di jendela transfer musim panas 2013.

Ini mengejutkan banyak penggemar Madrid, rekan kerja dan rekan setimnya di Jerman. Bahkan, Sergio Ramos dan Alvaro Arbeloa kecewa untuk melihatnya pergi.

Musim terbaik gelandang kelas dunia ini, saat berada di Liga Inggris musim 2015/16, saat Ozil membanrtu Arsenal dengan 19 gol.

Ozil telah membuktikan kepada raksasa Spanyol bahwa ia masih konsisten menunjukkan kemampuan sepak bolanya.


Wesley Sneijder

Wesley Sneijder memperlihatkan penampilan terbaiknya saat Inter ditukangi Mourinho. Bersama Samuel Eto'o dan Diego Milito, Sneijder memiliki peran penting atas sukses Inter meraih treble winners musim 2009-2010. (AFP/Christof Stache)

Produk bagus lainnya dari sistem pemuda Ajax, Wesley Sneijder telah menandatangani kontrak dengan sekitar £ 27 juta di tahun 2007.

Sneijder adalah orang kedua dari tiga pemain asal Belanda yang bergabung dengan Galacticos pada 2007 karena Arjen Robben dan Royston Drenthe juga menandatangani kontrak untuk tim yang sama.

Sneijder ditempatkan untuk mengisi posisi David Beckham, meski keduanya bermain di posisi yang berbeda. Musim pertama gelandang Belanda itu, sukses membuat sembilan gol termasuk satu gol pada debutnya dalam derby Madrid melawan Atletico.

Namun, di musim kedua Sneijder tidak memulainya dengan baik setelah mengalami cedera ligamentum dalam pertandingan persahabatan pra-musim melawan Arsenal. Ini membuatnya dia harus absen selama dua bulan.

Ketika pulih dari cedera, Sneijder hanya mencetak dua gol di musim itu. Akhirnya, gelandang tersebut menandatangani kontrak dengan Inter Milan dengan harga lebih dari 12 juta pounds.

Musim pertama Sneijder di Inter adalah sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Di bawah asuhan Jose Mourinho ia bermain bersama Samuel Eto'o, Esteban Cambiasso dan Lucio.

Tahun 2009/10 mungkin sebagai musim terbaiknya dalam karier sepakbolanya. Inter memenangkan Serie A, Coppa Italia dan untuk pertama kalinya dalam 45 tahun memenangkan Liga Champions.


Gonzalo Higuain

Pemain Juventus, Gonzalo Higuain merayakan golnya saat melawan Olympiakos pada laga grup D Liga Champions di Allianz stadium, Turin, (27/9/2017). Juventus menang 2-0. (Alessandro Di Marco/ANSA via AP)

Gonzalo Higuain sempat menerima kenyataan berlainan sepanjang kariernya. Penggemar Juventus sangat menyukai pemain Argentina ini, sementara negara asalnya tidak terlalu menyambutnya terutama setelah hasil mengecewakannya pada final Piala Dunia FIFA 2014.

Ada banyak kegembiraan saat Higuain bergabung dengan Madrid pada 2007 dari klub Argentina River Plate. Ia memenangkan tiga gelar La Liga dan mencetak 107 gol dalam 190 penampilan liga selama berada di Madrid sebelum berangkat ke Napoli pada tahun 2013.

Higuain tidak bisa meyakinkan Madrid untuk mempertahankannya di lini depan. Ia kalah bersaing dengan Karim Benzema. Higuain kemudian menghabiskan sebagian besar pertandingan di bangku cadangan.

Setelah pindah ke Napoli, Higuain berhasil memenangkan Coppa Italia di musim pertamanya. Higuain melanjutkan untuk mengangkat gelar Capocannoniere pada musim 2015/16 dan menyamai rekor 87 tahun Gino Rossetti dalam urusan mencetak gol.

Setelah mencetak 71 gol dalam 104 pertandingan untuk Napoli, Higuain menarik perhatian Juventus dan mendatangkannya pada 2016 seharga 90 juta pounds. Sampai hari ini Higuain dianggap sebagai salah satu striker terbaik di dunia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya