Liputan6.com, Yogyakarta - Ratusan warga terpukau dengan hadirnya pesawat Hercules C-130 tipe B milik TNI AU yang melintas di jalanan Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. Hercules C-130 ini merupakan pesawat militer angkut barang berat pertama yang dimiliki Indonesia dari Amerika Serikat.
"Dikawal 10 orang. Ini C-130 tipe B serial number A1301 dan di sepanjang perjalanan mendapat sambutan hangat dan simpati masyarakat," ucap Dede Nasrudin selaku Kepala Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta, Jumat, 29 September 2017.
Menurut Dede, pesawat berbodi besar ini dikirim dari Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Sulaiman, Bandung, Jawa Barat, pada 22 September 2017 dan sampai di Yogyakarta, Jumat 29 September 2017. Selanjutnya, pesawat ini akan menambah koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta.
Baca Juga
Advertisement
Ada tujuh pesawat sejenis lainnya. "Yang ini pertama, menyusul tujuh lainnya, tapi ada yang masih beroperasi. Pesawat ini jam terbangnya sudah habis," ujarnya.
Pesawat ini pertama kali mendarat di Kemayoran, Jakarta, pada 18 Maret 1960. Saat itu, Hercules C-130 tipe B adalah pesawat kali pertama yang dikirim langsung dari AS untuk Indonesia. Pesawat ini mampu membawa barang seberat 16 ton dan 90 personel.
Pesawat Hercules C-130 tipe B sangat berjasa bagi bangsa Indonesia dan TNI AU. "Pesawat pertama angkut berat dan berperan dalam pembebasan Irian Barat (Trikora dekade 1960-an) dan berbagai operasi militer lainnya, serta penanggulangan bencana, baik dalam negeri maupun luar negeri," tutur Dede.
Ia pun mengaku senang karena pengiriman pesawat Hercules bersejarah ini mendapat antusiasme warga yang berhenti untuk melihat langsung.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Hasil Barter dengan Pilot AS
Pesawat Hercules C-130 tipe B tersebut memang memiliki sejarah tersendiri. Kala itu, menurut Kepala Seksi Museum Pusat Dirgantara Mandala Yogyakarta, Heri S Kasie, ada penerbang bayaran asal AS bernama Allen Lawrence Pope yang membantu Perjuangan Rakyat Semesta atau Permesta.
Namun, dalam peperangan itu, pesawat sang penerbang jatuh ditembak pesawat Indonesia. Selanjutnya, sang pilot bayaran asal AS itu ditahan TNI.
"Itu barter. Waktu itu dia terbang kita tembak jatuh, kita amankan," katanya.
Selanjutnya, Presiden AS saat itu, John F. Kennedy, bersama Presiden pertama RI, Sukarno atau Bung Karno, menjalin komunikasi untuk pembebasan pilot Allen Lawrence Pope.
"Lalu, Allen Pope dibebaskan, maka kita dapat ini (pesawat Hercules). Ini terbang langsung dari Amerika terbang," ujarnya.
Heri mengatakan pula, pesawat Hercules ini akan menambah jumlah koleksi Museum Pusat Dirgantara Mandala. Ia berharap dengan hadirnya pesawat ini akan menggenjot jumlah wisatawan yang berkunjung ke museum tersebut.
Saat ini, koleksi museum ada sekitar 48 pesawat. "Nanti kan tambah 16 (pesawat) lagi, termasuk pesawat Hercules ini," katanya.
Selain pesawat Hercules C-130 tipe B, ada sejumlah pesawat angkut berat lainnya. "Ada pesawat Dakota, tapi kelasnya masih di bawah C-130. Sama pesawat pengebom TU-16, itu pesawat ditakuti lawan," Heri memungkasi.
Advertisement