Liputan6.com, Yogyakarta Konser Dream Theater bertajuk Jogjarockarta yang batal digelar di Candi Prambanan tidak membuat Rajawali Communication Indonesia selaku promotor kapok. Perhelatan musik rock tahunan ini akan tetap digelar tahun depan.
"Kami tidak trauma dan tahun depan tetap jalan, kami juga ingin tetap digelar di Candi Prambanan dan meminta pemerintah membuat regulasi yang jelas dan sinkron," ujar Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Communication Indonesia dalam jumpa pers di Stadion Kridosono Yogyakarta, Sabtu (30/9/2017).
Dia menilai, perhelatan ini menjadi bukti ketidakjelasan regulasi yang membuat sistem investasi mengkhawatirkan. Maksud baik promotor selaku pelaku bisnis swasta untuk meningkatkan pariwisata tidak bisa didukung secara maksimal.
Baca Juga
Advertisement
"Sudah selayaknya pelaku bisnis swasta di-support pemerintah dan ini jadi hal mengkhawatirkan ketika akan menggelar konser internasional," ucapnya.
Anas menambahkan, maksud acara ini menjadi perhelatan tahunan untuk menunjukkan citra Indonesia dan Yogyakarta ke dunia internasional bahwa negara ini aman, baik untuk pariwisata maupun investasi.
Ia juga menyayangkan surat protes yang dilayangkan pada H-3, padahal jika ingin protes dan mengajukan keberatan bisa dilakukan dua minggu sebelum acara.