Liputan6.com, Jakarta Gadis bernama Agata Verencia ini terbiasa mengganti kata impian dengan kata visi. Ya, visi hidup. Apapun yang kita lakukan jika tidak ada visi, maka kita akan bingung menjalankan kehidupan kita ke arah mana. Tidak ada konsep yang jelas, tidak bisa mengatur strategi agar tepat sasaran, dan akhirnya tidak bisa bertindak apa-apa. Semuanya mengarah kepada kesia-siaan. Bukan hanya diri kita yang dirugikan, orang lain juga dapat dirugikan.
Baca Juga
Advertisement
Menjadi history maker berarti menghasilkan sesuatu yang membekas, meninggalkan nilai-nilai yang bisa terus ditanamkan kepada semua orang di seluruh dunia bahkan ketika dirinya sudah meninggal nanti. Sementara menjadi influencer artinya berbicara di hadapan banyak orang, kehidupan dengan integritas yang berdampak positif dan bisa mengubahkan kehidupan orang lain bahkan mengubahkan kehidupan bangsa dan negara kita, Indonesia menjadi lebih baik walaupun tidak secara langsung.
Inilah visi hidup gadis yang kerap disapa Veren ini. Mungkin bagi sebagian orang ini lucu dan mustahil. Namun, menurutnya, ketika sebuah impian ditertawakan, itu pertanda baik karena artinya impiannya besar, tidak semua orang berani memimpikan hal itu dan berjuang keras untuk hal itu.
Impiannya pasti tercapai. Ia selalu percaya setiap impian tidak tiba-tiba datang begitu saja, impian datang dari panggilan yang juga sudah Tuhan lengkapi dengan talenta dalam masing-masing orang. Ketika kita sudah dapatkan visinya, jalankanlah misi nya untuk mencapai visi tersebut, jangan keluar dari jalur, dan berusahalah. Tidak akan mudah, tetapi memang proses itu yang harus dihadapi dan olehnya kita dibentuk.
Penulis:
Agata Verencia Lie - Universitas Pelita Harapan
Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina Jakarta
Ikuti juga liputan dan kegiatan Finalis Citizen Journalist Academy - Energi Muda Pertamina dari 3 kota di Indonesia melalui www.liputan6.com/pages/energi-muda-pertamina. Program creative mentorship dari Redaksi Liputan6.com, Indosiar bekerjasama dengan Pertamina untuk 90 mahasiswa kreatif yang telah lolos seleksi dari ribuan pendaftar di Jabodetabek, Semarang & Balikpapan.