Thailand Gelar Upacara Kremasi bagi Mendiang Bhumibol Adulyadej

Upacara kremasi bagi mendiang Raja Bhumibol Adulyadej akan berlangsung sejak 25 hingga 29 Oktober 2017.

oleh Khairisa Ferida diperbarui 02 Okt 2017, 15:02 WIB
Mendiang Raja Bhumibol Adulyadej (AP)

Liputan6.com, Bangkok - Thailand akan menggelar upacara kremasi bagi mendiang Bhumibol Adulyadej, raja yang memimpin negara itu pada periode 1946 hingga 2016. Upacara kremasi besar akan diadakan selama empat hari mulai dari 25 hingga 29 Oktober dan diperkirakan akan menarik 250 ribu massa.

Seperti dikutip dari Travel Wire Asia pada Senin (2/10/2017), proses kremasi kerajaan sendiri akan berlangsung pada 26 Oktober. Dan momen itu diumumkan sebagai hari libur nasional.

Diperkirakan, sekitar 70 ribu personel keamanan akan diturunkan untuk mengendalikan massa selama upacara kremasi berlangsung. Sejumlah replika pembakaran akan ditempatkan di berbagai lokasi di sekitar Bangkok demi menyebar kerumunan.

Otoritas Pariwisata Thailand (TAT) telah mengeluarkan travel advisory yang meminta warga dan wisatawan untuk "bersikap hormat" dan "berperilaku sesuai" selama upacara kremasi berlangsung.

"Kami juga meminta pengertian dan kesabaran para wisatawan dan warga jika mereka mengalami keterlambatan atau terdapat sejumlah rute yang ditutup untuk lalu lintas umum," ungkap TAT.

Ditambahkan, "Kami pun meminta wisatawan untuk mengerti bahwa ini adalah saat yang sensitif bagi Thailand dan mereka seharusnya menghormati perasaan dan sensitivitas rakyat Thailand".

Jasad Bhumibol saat ini terbaring di Grand Palace di mana ribuan pelayan datang untuk memberikan penghormatan terakhir setiap harinya.

Selama periode upacara kremasi, warga lokal akan berpakaian serbahitam, tapi para turis tidak diwajibkan melakukan hal serupa. Hanya saja, wisatawan diminta untuk lebih memperhatikan busana mereka di muka umum.

"Para wisatawan yang datang ke Thailand saat ini dapat melihat cinta dan penghormatan besar yang dimiliki rakyat Thailand terhadap raja lewat masa berkabung dan penghormatan yang diberikan," demikian pernyataan yang terdapat dalam imbauan TAT tersebut.

Selain itu, semua izin perjudian akan dicabut pada bulan Oktober dan demikian pula dengan pertandingan Muay Thai. Ini dilakukan semata-mata untuk menghormati mendiang Bhumibol.


Raja yang Sangat Dicintai Rakyatnya

Pihak Kerajaan Thailand mengumumkan Raja Bhumibol Adulyadej wafat pada Kamis, 13 Oktober 2016. Pemimpin monarki terlama di dunia itu mengembuskan napas terakhirnya pada usia 88 tahun, setelah sebelumnya mendapat perawatan akibat menderita gagal ginjal.

Bhumibol naik takhta pada 9 Juni 1946 menggantikan sang kakak, Raja Ananda Mahidol. Kala itu, ia berusia 19 tahun dan tercatat menjadi raja kesembilan dari Dinasti Chakri atau dijuluki pula Raja Rama IX.

Ia berkuasa selama 70 tahun. Dan sepanjang monarki Thailand, sosok Bhumibol disebut sebagai satu-satunya raja terpopuler di kalangan rakyatnya.

Raja Bhumibol meninggalkan seorang istri, Ratu Sirikit, dan empat orang anak. Mereka adalah putra mahkota, Pangeran Maha Vajiralongkorn, Putri Ubol Ratana, Putri Maha Chakri Sirindhorn, dan Putri Chulabhorn Walailak.

Dan sejak 13 Oktober 2016, Pangeran Maha Vajiralongkorn dinobatkan sebagai raja kesepuluh dari Dinasti Chakri. Ia diberi gelar Rama X.

Era Bhumibol dimulai ketika Thailand tengah dilanda masa-masa kritis menyusul perkembangan negara itu menjadi monarki konstitusional. Kehadirannya kala itu dianggap sebagai pemersatu bangsa, membangkitkan kembali semangat monarki yang dinilai telah lama ditinggalkan.

Konstitusi Thailand menyebutkan, raja adalah kepala negara dan panglima angkatan bersenjata, tapi ia juga memiliki sedikit kekuasaan di ranah politik. Faktanya pada hari ini, sosok Bhumibol adalah salah satu tokoh terkuat di negara itu. Ia merupakan pilar stabilitas utama yang terbukti mampu "menenangkan" krisis politik berdarah di Thailand pada 1973 dan 1992.

Raja Bhumibol tak hanya dikenal dengan kalimat-kalimatnya yang memiliki pengaruh besar, tapi juga kebijakan-kebijakannya juga sangat dihormati. Sementara gagasannya sangat memengaruhi program pembangunan dan kehidupan rakyat Thailand.

Sepanjang memerintah, ia sangat dicintai dan dihormati rakyat Thailand. Bahkan mereka menganggap sosoknya sebagai "separuh dewa".

Foto-foto Bhumibol sangat mudah dijumpai di Negeri Gajah Putih, tersebar di mana-mana. Rakyat pun akan membungkuk dan berlutut saat ia muncul.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya