Liputan6.com, Jakarta - Maruli Tampubolon punya banyak cerita terkait keikutsertaannya dalam film Merah Putih Memanggil. Pasalnya, dalam syuting film yang pembuatannya bekerja sama dengan TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara ini, Maruli mencicipi langsung kehidupan sebagai tentara.
Salah satunya adalah kerasnya kehidupan para tentara saat sedang melakukan sebuah operasi. Meski hanya akting, Maruli Tampubolon yang berperan sebagai Kapten Norman di film ini, harus membawa persenjataan dan perlengkapan tentara orisinal.
Baca Juga
Advertisement
"Senjatanya saja beratnya lebih dari tiga kilogram. Belum di tas, ransum dan semuanya, total sekitar 7-8 kilogram," ujarnya saat bertandang ke kantor Liputan6.com di Senayan, Jakarta Pusat, baru-baru ini.
Padahal, di lokasi syuting yang terletak di Gunung Bundar, Bogor tersebut, Maruli dan pemain lain kerap menjelajahi medan yang sulit. Dan tentu pengambilan gambarnya tidak dilakukan sekali-dua kali saja. Tak heran bila saat itu kakinya pecah-pecah dan melepuh.
Ia lantas bertanya pada para tentara asli yang memang ikut terlibat dengan film ini, soal bagaimana mereka mengatasi masalah yang cukup mengganggu ini. "Saya nanya kalau kaki mereka melepuh setiap jalan marching yang ratusan kilo itu diapain. Mereka ternyata pakai minyak tawon," tuturnya.
Jadilah saat sebelum tidur, ia kerap membalurkan minyak beraroma khas ini ke kakinya. Ternyata, kata Maruli Tampubolon, hal ini sangat membantu, kakinya tak lagi sakit. "Lama-lama oke juga. Saya bisa berjalan di atas bara api ini," kata Maruli Tampubolon sambil berkelakar.
Sementara itu, film Merah Putih Memanggil bercerita tentang upaya penyelamatan yang dilakukan anggota Kopassus terhadap para sandera yang disekap oleh teroris. Film ini akan mulai ditayangkan pada 5 Oktober mendatang.