Liputan6.com, Las Vegas - Korban meninggal dunia dalam penembakan massal di konser musik Route 91 Las Vegas bertambah. Hingga berita ini diturunkan, jumlah korban tewas mencapai 50 orang. Adapun yang luka diketahui 200 orang. Insiden mematikan ini terjadi pada Minggu malam 1 Oktober 2017 waktu setempat.
Melansir CNN pada Senin (2/10/2017), polisi mengungkap jati diri pelaku. Penembak bernama Stephen Paddock dan berusia 64 tahun. Ia lahir pada 4 September 1953. Sejauh ini, pihak berwenang mengatakan bahwa mereka telah menembak mati pelaku.
Advertisement
Diduga, pelaku menghujani penonton dengan peluru menggunakan senjata otomatis. Polisi juga mengatakan, mereka telah menangkap wanita yang diduga teman sekamar pelaku, Marilou Danley.
Penembakan Massal Mematikan dalam Sejarah AS
Dengan jumlah korban yang hingga kini mencapai 50 orang dan 200 terluka, tragedi ini disebut penembakan massal mematikan dalam sejarah AS.
Angka korban penembakan massal Las Vegas ini 'mengalahkan' korban di penembakan kelab malam gay Pulse, pada Juni 2016. Kala itu 49 orang tewas.
Selain itu, Paddock merupakan pelaku penembakan massal tertua dalam sejarah AS. Di dalam kamarnya, di lantai 32 di Hotel Mandalay Bay, ia menghujani penonton dengan peluru.
Salah satu korban tewas dalam penembakan massal Las Vegas adalah polisi yang sedang tidak bertugas. Sementara seorang petugas lainnya dalam kondisi parah.
Sesaat petugas SWAT tiba di lokasi dan mengklaim telah membunuhnya, ditemukan sejumlah senjata laras panjang di kamar hotel itu.
Paddock dideskripsikan bertindak sendiri. Polisi tidak menemukan jejak apa pun terkait dengan kelompok teroris.
Pasca-penembakan massal Las Vegas, beredar sebuah rekaman amatir yang memperlihatkan peristiwa mengerikan itu.
Kala itu, penyanyi Jason Aldean tengah manggung. Lalu terdengar suara rentetan senjata. Musik berhenti dan para penonton tiarap.
"Merunduk! Merunduk!," terdengar suara orang dalam rekaman itu.
Dalam rekaman itu, terdengar selama 9 detik rentetan tembakan. Diikuti 37 detik hening lalu suara orang panik dan suara rentetan peluru kembali terdengar dan orang-orang pun melarikan diri. Rekaman itu berdurasi sekitar 2 menit.
Saksikan videonya: