Lenggak-lenggok Pedagang Pasar Klewer Peringati Hari Batik

Para pedagang batik Pasar Klewer, Solo, memperingati Hari Batik Nasional dengan menggelar fashion show di depan pasar.

oleh Fajar Abrori diperbarui 03 Okt 2017, 10:01 WIB
Para pedagang batik di Pasar Klewer Solo ikut memeriahkan Hari Batik dengan melakukan peragaan busana di catwalk dadakan di jalan depan pasar,Senin (2/10).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo Hari Batik Nasional jatuh pada Senin, 2 Oktober 2017. Sebagai bentuk perayaannya, belasan pedagang batik di Pasar Klewer, Solo, berlenggak-lenggok bak model mengenakan pakaian kreasi batik di catwalk. Menariknya, kegiatan fashion show tersebut digelar di jalananan kawasan pusat perdagangan batik dan tekstil terbesar di Jawa Tengah itu.

Jalan raya depan Pasar Klewer diubah layaknya catwalk. Karpet merah terpasang memanjang untuk menutupi aspal di bagian tengah Jalan Radjiman yang terletak tepat di depan bangunan pasar tersebut. Karpet merah tersebut menjadi panggung bagi para pedagang batik Pasar Klewer untuk memamerkan beraneka ragam motif batik yang dikenakannya.

Walaupun hanya model dadakan, aksi para pedagang batik di Pasar Klewer yang terdiri dari ibu-ibu dan remaja putri itu tak kalah dengan peragawati profesional. Tanpa canggung, mereka dengan lincah membentangkan kain sambil berjalan menggunakan sepatu hak tinggi.

Beragam model busana batik kreasi dikenakan oleh mereka. Baik itu kain lilit ataupun model kaftan. Bermacam-macam motif batik juga digunakan oleh mereka. Mulai dari pisang Bali, wahyu tumurun, parang barong, parang baris, kawung, sido mukti, dan kumantil.

Salah seorang pedagang Pasar Klewer yang mengikuti peragaan busana batik, Muflikhatin, mengaku sangat senang berpartisipasi dalam kegiatan untuk memperingati Hari Batik di Pasar Klewer. Dalam kesempatan itu, ia pun harus menjadi model bak peragawati untuk memamerkan busana kreasi batiknya.

Para pedagang batik di Pasar Klewer Solo ikut memeriahkan Hari Batik dengan melakukan peragaan busana di catwalk dadakan di jalan depan pasar,Senin (2/10).(Liputan6.com/Fajar Abrori)
"Batik yang dikenakan meliputi batik motif pisang Bali, kawung, sidomukti, dan wahyu temurun," kata Muflikhatin usai mengikuti peragaaan busana di Pasar Klewer, Solo, Senin, 2 Oktober 2017.

Untuk menjadi model dadakan tersebut, Muflikhatin harus mempersiapkannya selama satu minggu. Persiapan itu meliputi merancang konsep busana kreasi batik yang akan dikenakannya. Sedangkan untuk latihan, hanya dibutuhkan waktu satu kali.

"Berlatihnya berjalan seperti peragawati untuk memamerkan busananya kepada para tamu hanya dilakukan pada Minggu malam saja hingga tengah malam. Terus tadi persiapan untuk makeup dan lainnya dilakukan sejak pukul 04.30 WIB," ujarnya.

Para pedagang batik di Pasar Klewer Solo ikut memeriahkan Hari Batik dengan melakukan peragaan busana di catwalk dadakan di jalan depan pasar,Senin (2/10).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

 

Kegembiraan serupa juga dirasakan oleh pedagang batik lain yang ikut fashion show, Yuni Wulandari. Ia mengaku awalnya sempat merasakan deg-degan karena peragaan busana dalam memperingati Hari Batik ini merupakan pengalaman pertamanya menjadi model peragawati.

"Latihannya singkat banget. Alhamdulillah bisa lancar acaranya dan sudah plong berhasil memeragakan busana batiknya seperti model," katanya.

Dengan adanya peringatan Hari Batik yang digelar secara meriah, ia berharap berdampak terhadap penjualan batik. Terlebih para pedagang Pasar Klewer juga baru saja menempati bangunan baru setelah dampak dari kebakaran beberapa waktu lalu.

"Hari Batik ini semoga bisa mengangkat ekonomi para pedagang dan perajin batik. Selain itu, saya berharap kondisi penjualan pulih kembali seperti ketika belum terjadi bencana kebakaran Pasar Klewer," kata dia yang dalam fashion show itu mengenakan busana motif batik parang barongan berpadu dengan motif sidomukti dan kawung.

Para pedagang batik di Pasar Klewer Solo ikut memeriahkan Hari Batik dengan melakukan peragaan busana di catwalk dadakan di jalan depan pasar,Senin (2/10).(Liputan6.com/Fajar Abrori)
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Subagyo, mengatakan acara pergelaran busana ini untuk memaknai Hari Batik. Fashion show ala bakul pasar menjadi salah satu cara mengangkat derajat dan martabat batik.

"Ini adalah sebuah momentum untuk mengangkat derajat batik. Mengapa di Pasar Klewer? Karena Pasar Klewer ini adalah pasar yang memiliki sejarah panjang untuk mengembangkan batik, khususnya di Solo dan Jawa Tengah. Pasar Klewer ini sudah ada sejak sebelum zaman kemerdekaan," Subagyo memungkasi.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya