Liputan6.com, Barcelona - Klub-klub asal Katalunya yang berkiprah di La Liga, Barcelona, Espanyol, dan Girona memutuskan bergabung dengan aksi pemogokan di Katalunya pada Selasa, 3 Oktober 2017.
Aksi mogok itu kabarnya dilakukan oleh lebih dari 40 persatuan dan asosiasi di wilayah yang berada di bawah organisasi Table for Democracy. Hal itu disebabkan oleh upaya keras kepolisian dalam menghentikan referendum kemerdekaan Katalunya pada Minggu (1/10/2017), yang dinyatakan ilegal oleh pemerintah Spanyol.
Baca Juga
Advertisement
Lebih dari 840 orang memerlukan perawatan medis menyusul sederet bentrokan dengan polisi huru-hara pada sejumlah kejadian. Kejadian itu merupakan krisis konstitusional terdalam di Spanyol selama berdekade-dekade sebelumnya.
Banyak pemain dari tim inti Barcelona akan bergabung dengan Timnas Spanyol jelang agenda internasional. Sementara para pemain dan staf yang tersisa tidak akan datang ke pusat latihan pada Selasa (3/10/2017).
"FC Barcelona bergabung dengan pemogokan di seantero negeri yang diserukan Table of Democracy. Oleh karena itu, besok klub akan ditutup," tulis Barcelona dalam akun Twitter mereka pada Senin (2/10/2017).
"Tidak satu pun tim-tim profesional atau tim-tim junior di FC Barcelona akan berlatih besok di Ciutat Esportiva," lanjut pernyataan itu.
Mogok Kerja Juga Dilakukan
Tedapat pula aksi protes di seantero wilayah itu pada Senin di mana para pekerja di seluruh area Katalunya akan berhenti bekerja selama 15 menit pada tengah hari. Kegiatan itu juga dilakukan para pekerja di kantor-kantor klub Barcelona.
Espanyol dan Girona, dua klub yang juga bermarkas di Katalunya, telah merilis pernyataan yang mendeklarasikan niat mereka untuk bergabung dengan pemogokan umum Katalunya.
Meski terjadi aksi protes yang berujung kekerasan aparat kepolisian pada Minggu, Barcelona tetap dapat memainkan pertandingan Liga Spanyol mereka melawan Las Palmas. Namun, pertandingan yang dimenangi Barcelona 3-0 itu digelar tanpa penonton.
Advertisement