Mazda dan Toyota Kolaborasi Bikin Mobil Listrik, Ini Bocorannya

Mazda dan Toyota, serta perusahaan teknologi otomotif Denso, berkolaborasi mengembangkan kendaraan listrik

oleh Arief Aszhari diperbarui 03 Okt 2017, 11:12 WIB
Mazda-Toyota (Foto: Asia-Nikkei.com)

Liputan6.com, Tokyo - Dua pabrikan besar otomotif asal Jepang, Mazda dan Toyota, serta perusahaan teknologi otomotif Denso, resmi berkolaborasi mengembangkan kendaraan listrik baru. Bahkan, dalam kolaborasi ini tercipta perusahaan baru, EV Common Architecture Spirit.

Melansir Autoexpress, Selasa (3/10/2017), perusahaan baru tersebut terdiri dari para insinyur penuh waktu dari masing-masing tiga perusahaan. Toyota sendiri memiliki 90 persen saham di perusahaan tersebut, Sementara Mazda dan Denso masing-masing memiliki saham lima (5) persen.

Dengan semakin banyaknya negara dan wilayah yang menekan keberadaan mobil konvensional untuk mengurangi emisi, kesepakatan tersebut telah dicapai sebagai tanggapan terhadap meningkatnya minat terhadap mobil listrik tersebut.

Perusahaan baru tersebut telah mengkonfirmasi akan mengembangkan berbagai model bertenaga baterai, termasuk mobil mikro Jepang, kendaraan penumpang konvensional, SUV, dan truk ringan.

Selain itu, perusahaan ini juga mengklaim akan memberikan respon yang cepat terhadap permintaan pasar, artinya bakal selalu ada mobil ramah lingkungan dengan teknologi terkini.

Sementara itu, Toyota akan memegang peranan penting, dengan platform TNGA baru yang menjadi dasar model seperti Prius dan C-HR, dan akan menjadi dasar bagi banyak kendaraan listrik baru. Namun, kendaraan listrik yang diproduksi bakal dikembangkan, sehingga bisa dijual dengan dua merek, baik Mazda dan Toyota.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Mobil listrik bukan prioritas Toyota

Akio Toyoda, Presiden Toyota Motor Corporation mengungkapkan akan terus konsisten menciptakan beragam jenis kendaraan, meskipun regulasi global terus mendorong pabrikan mobil untuk mengembangkan mobil listrik.

"Kendaraan listrik menjadi perhatian saat ini, tapi konsumen dan pasar yang akan menentukan powertrain apa yang sukses nantinya," ungkap Akio, dikutip dari Reuters.

"Toyota akan terus fokus kepada powertrain yang fokus dengan teknologi hybrid. Seperti kendaraan fuel cell, plug-in hybrid, dan kendaraan listrik," sambungnya. Akio juga menegaskan, Toyota tidak akan fokus sepenuhnya pada kendaraan listrik.

Hal serupa pernah disuarakan oleh Takeshi Uchiyamada, Chairman Toyota. "Kami skeptis akan terjadi pergeseran cepat ke kendaraan listrik murni," terang Uchiyamada, kepada CNBC.

Baginya, yang terjadi saat ini di beberapa negara yang pertumbuhan kendaraan listriknya tinggi, ujar Uchiyamada, adalah semacam pemaksaan pemerintah kepada pabrikan, tanpa sekalipun memperhatikan kenyamanan atau kebutuhan pengguna, dalam hal ini masyarakat.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya