Liputan6.com, Jakarta - Jumlah apartemen di Jakarta kian bertambah, terutama di wilayah penyangga Jakarta, seperti Ciputat, Serpong, hingga Bekasi. Sementara ketersediaan lahan untuk membangun perumahan terjangkau kian sulit. Sekalipun ada, lokasinya relatif jauh dari Jakarta.
Bingung memilih apartemen atau rumah sering dirasakan oleh pasangan yang baru menikah. Terlebih yang mau dibeli ini merupakan aset pertama.
Seperti dilansir dari Swara Tunaiku, banyak orang yang dibuat bertanya-tanya, apakah investasi apartemen itu memang menguntungkan? Sebab, selama ini orang awamhanya tahu bahwa investasi bisa dilakukan dengan kepemilikan rumah atau tanah.
Baca Juga
Advertisement
Kira-kira, antara apartemen dan tanah, lebih baik yang mana, ya? Inilah beberapa keuntungan dan kerugian dari investasi apartemen dan rumah:
Dilihat dari segi kepemilikan
Inilah perbedaan mendasar yang patut dipahami saat ingin investasi rumah ataupun apartemen. Jika kamu berniat membeli apartemen, yang menjadi hal milikmu adalah unit apartemennya saja. Sedikit mustahil untuk memiliki hak tanahnya karena kamu pun harus membeli satu gedung dong?
Berbeda dengan membeli rumah, kamu pun bisa mempunyai hak milik atas rumah dan tanahnya. Kembali lagi pada perjanjian yang telah disepakati, ya. Jadi, selalu pastikan surat kepemilikan saat akan membeli rumah.
Keduanya sama-sama bisa dijadikan hunian
Baik rumah maupun apartemen, keduanya sama-sama bisa dijadikan hunian. Namun, setiap orang mendefinisikan hunian itu dalam arti yang berbeda-beda. Umumnya, hunian lebih merujuk pada rumah tradisional yang memiliki atap genteng.
Ditambah lagi ada halaman rumah dan tetangga yang bisa diajak untuk bercengkerama. Oleh karena itu, pada akhirnya investasi itu bergantung pada nilai emosionalnya, seperti untuk kepentingan pada hari tua.
Kamu dapat membeli tumah di tanah kelahiran dan bisa menempatinya kalau pensiun kelak. Bisa kamu sewakan sebagai gambaran, nih, kamu bisa menyewakan rumah atau apartemen dengan beberapa harga sewa.
Kisarannya sekitar Rp 80 juta-Rp 125 juta/tahun untuk rumah berukuran sekitar 120 m2 di area Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. Sementara itu, kalau kamu melihat rate di area Jakarta Utara, untuk luas rumah mulai dari 150 m2 sewanya adalah Rp 90 juta-Rp 130 juta/tahun.
Sementara itu, jika kamu memiliki rumah seluas 100 m2 di Jakarta Barat, maka dapat disewakan sekitar Rp 30 juta-Rp 50 juta tiap tahunnya. Jika dilihat-lihat lagi nih, memang harga sewa di Jakpus dan Jaksel lebih tinggi dibandingkan dengan harga tempat lain pasti sudah maklum ya, kalau harga tanah/rumah di Jaksel dan Jakpus memang jauh lebih tinggi.
Inilah untuk rata-rata harga sewa rumah di Jakarta dan beda lagi untuk harga sewa apartemen. Dibandingkan dengan rumah, harga sewa apartemen tentu lebih tinggi. Khususnya, untuk para eksekutif yang menghabiskan waktunya untuk beraktivitas di pusat kota.
Misalnya, apartemen Thamrin Residence ataupun Sudirman Park yang mematok harga mencapai Rp 10 juta per bulan untuk 2 kamar tidur. Apartemen yang lokasinya berada di pinggiran seperti Kebagusan City dan Kalibata pun tak kalah ramainya.
Sebagai gambarannya, kamu harus membayar sewa sebesar Rp 2,5 juta per bulan untuk menyewa studio unfurnished. Dan harus membayar sekitar Rp 5 juta per bulan untuk 2 kamar tidur semi-furnished. Kalau kamu mencari di Jakarta Barat seperti di Apartemen Seasons City, harga sewanya adalah Rp 2 juta per bulan untuk ukuran studio.
Simak video pilihan di bawah ini:
Perawatan mandiri atau dari pengembang
Jika kamu berencana untuk investasi rumah tradisional, maka harus siap untuk mempekerjakan tukang ataupun melakukan perawatan rumah sendiri. Seperti, mengecek instalasi listrik, kebersihan halaman, PAM, saluran air, dan lainnya. Khususnya nih, saat rumahmu belum berpenghuni.
Sementara itu, lain cerita jika memutuskan untuk investasi apartemen maka kamu bisa lebih santai. Pihak pengembang akan mengurus segala perawatan dan kamu cukup membayar ongkos perawatan. Misalnya saja ada suatu kerusakan, maka kamu tinggal menghubungi si pengembang.
Ongkos perawatannya cukup bervariatif. Perkiraannya adalah kamu bisa membayar sekitar Rp 200 ribu-Rp 300 ribu tiap bulannya untuk satu unit di Kalibata. Satu lagi nih, saat pertama kali menyewa biasanya kamu harus tetap ‘mempermak’ apartemenmu seperti halnya mengecat ulang.
Perbedaan fasilitas komunitasKeuntungan dari investasi apartemen adalah kamu bisa mendapatkan berbagai fasilitas. Misalnya saja, kolam renang, taman bermain anak, tempat gym. Jika rumah hunian, kadangkala fasilitasnya jauh lebih sedikit. Seperti hanya taman bermain anak-anak saja. Dan masih jarang menjumpai rumah yang sudah dilengkapi fasilitas kolam renang dan gym.
Inilah sedikit gambaran tentang perbandingan investasi rumah ataupun apartemen. Jika memang tertarik untuk investasi apartemen, kamu bisa lho membelinya saat tahap pembangunan yang memakan waktu 1 tahun. Setelah siap huni, bisa langsung kamu sewakan.
Dari uang sewa inilah kamu bisa melakukan pembayaran cicilan. Dan jika ingin investasi rumah, kamu bisa membelinya di kampung halaman sebagai bagian dari investasi di hari tua. Keuntungan membeli rumah di kampung yakni harganya jauh lebih murah.
Dengan harga yang sama di kota besar, kamu bisa dapat tanah yang lebih luas saat membelinya di kampung. Kesimpulannya yakni kamu harus tetap memasukkan investasi rumah atau apartemen meski kini belum begitu kaya. Masing-masing investasi ini tentunya punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kembali lagi pada kebutuhan gaya hidupmu ya.
Advertisement