Golkar: Setya Novanto Tak Punya Tumor, Dia Sakit Tenggorokan

Roem menegaskan jika sang Ketua DPR tidak pindah rumah sakit usai keluar dari RS Premier.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 03 Okt 2017, 15:21 WIB
RS Premier Jatinegara. (Liputan6.com/Helmi Afandi)

Liputan6.com, Jakarta - Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Partai Golkar Roem Kono menegaskan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto tidak mengalami sakit tumor. Menurutnya, itu hanya sakit tenggorokan.

"Oh itu salah kok, itu bukan tumor, tapi sakit tenggorokan. Ada vertigo, sinus, jantung, ginjal. Dulu suka pusing-pusing dan ditemukan sindikasi penyakit dan harus diproses," ujar Roem di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (3/10/2017).

Hal itu diketahui Roem karena Senin, 2 Oktober kemarin sempat menjenguk Setnov di RS Premier, Jatinegara, Jakarta Timur, sebelum pulang. "Saya kemarin datang karena sudah 10 hari kunker, datang melaporkan kunker saya," ucapnya.

Menurut Roem, Setnov bukan bosan berada di rumah sakit, tetapi pekerjaannya memang banyak. Jadi, meski sakit, Setnov tetap memikirkan semua.

"Tidak bosan, tapi pekerjaan dia banyak. Walaupun sakit dia tetap memikirkan partai, memikirkan DPR. Ini mekanisme yang harus tetap berjalan dengan baik," kata dia.

Roem juga menegaskan jika sang Ketua DPR tidak pindah rumah sakit usai keluar dari RS Premier.

"Tidak ada pemindahan rumah sakit, tetap saja di situ. Tapi beliau saya lihat sudah tidak betah di rumah sakit. Saya pikir satu dua hari ini sudah di rumah dalam pengawasan dokter," tuturnya.

Terkait penyakit Setnov, Roem tidak bisa bicara banyak. Dia menyebut yang bersangkutan sakit vertigo.

"Soal vertigo ini saya tahu persis. Saya tahu perjalanan beliau, kadang-kadang kalau lagi serius tiba-tiba suka begini (tepok jidat) 'pusing kepala saya'," ujar Roem.

Sebelumnya, Guru Besar Ilmu Politik Universitas Indonesia, Burhan Djabir Magenda, menengok Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto di RS Premier, Jatinegara, Jakarta Timur. Usai menjenguk, Burhan menyebut Setnov memiliki tumor di tenggorokan. Penyakit itu baru terdeteksi belakangan.


Kondisi Kesehatan Setnov

Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto sudah keluar dari RS Premier, Jatinegara, Jakarta Timur Senin 2 Oktober malam. Meski sudah keluar dari rumah sakit, kondisi kesehatan Setnov tak bisa dibilang sehat.

"Tidak bisa dibilang sehat walafiat, bisa aja loh lagi wawancara kita tiba-tiba dead. Orang itu kan gitu, kita lihat orang habis jalan-jalan tiba-tiba mati. Iya gitu kan?" ujar Roem.

Dia menyebut, sakit vertigo yang diderita Setnov bisa jadi karena terlalu banyak hal yang dipikirkan Ketua DPR itu. Selain Ketua Umum Partai Golkar, hingga kini Novanto juga masih menjabat sebagai Ketua DPR RI.

"Mikirin soal partai, mikirin DPR, dia orang yang bekerja serius. Menerima tamu saja sampai jam 02.00 malam dari daerah-daerah. Siapa pun yang datang ke dia minta bantuan, segala macem dia layani. Kalian pun wartawan dilayani," kata Roem.

Ketika ditanyakan apakah Setnov juga memikirkan terkait dirinya yang diminta nonaktif dari Golkar, Roem membantah hal tersebut.

"Tidak ada mikir itu, dia tahu. Sebagai ketua umum dia punya diskresi, dia bisa menunjuk siapa pun. Selama perwakilan daerah tidak meminta dia mundur, dia tidak mundur. Kalau saya minta-minta mundur tidak bisa," papar dia.

 

Saksikan video menarik di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya