Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus melemah pada perdagangan pekan ini. Bahkan pada Selasa ini, rupiah menyentuh level 13.600 per dolar AS. Pelemahan rupiah terhadap dolar AS ini membuat masyarakat menjual dolar AS.
Kepala Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual menjelaskan, memang banyak masyarakat yang mendatangi tempat penukaran uang (money changer) untuk menjual dolar AS milik mereka karena rupiah terus melemah. Bahkan, pada hari ini di beberapa money charger banyak yang melakukan penukaran karena rupiah menyentuh 13.600 per dolar AS.
"Saya lihat, saya dengar di money changer banyak yang jual dolar AS," kata David, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Selasa (3/10/2017).
Penjualan dolar AS saat rupiah melemah ini karena masyarakat ingin mengambil keuntungan. "Karena naik, mereka beli ketika 13.200 per dolar AS atau 13.300 per dolar AS, mungkin mereka yang masih memiliki atau menyimpan dolar AS mulai menjual," ujarnya.
Baca Juga
Advertisement
Menurut David, penguatan dolar AS ini bisa berlanjut jika data-data ekonomi AS semakin baik sehingga menimbulkan optimisme. Hal ini sudah terbukti atas data manufaktur AS yang mengalami perbaikan, sehingga menjadi salah satu pemicu penguatan dolar AS saat ini.
"Bisa (menguat lagi) tergantung data di Amerika AS, setiap minggu kan ada data baru, seperti ada data inflasi. Kalau data bagus rupiah bisa melemah," tutur David.
Untuk diketahui, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kembali melemah pada perdagangan Selasa pekan ini dan hampir menyentuh 13.600 per dolar AS. Pelemahan hari ini melanjutkan pelemahan yang terjadi pada perdagangan sehari sebelumnya.
Mengutip Bloomberg, Selasa (3/10/2017), rupiah dibuka di angka 13.574 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.540 per dolar AS.
Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.563 per dolar AS hingga 13.593 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah telah melemah 0,85 persen.
Adapun berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank SPot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.582 per dolar AS, melemah jika dibandingkan dengan patokan sebelumnya di angka 13.499 per dolar AS.
Dolar AS menyentuh level tertinggi dalam dua bulan terakhir pada perdagangan Selasa setelah data aktivitas manufaktur menunjukkan kenaikan sehingga memberbesar harapan akan kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS atau the Federal AS atau the Fed pada akhir tahun.
Indeks yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia naik 0,3 persen ke 93,847 setelah menyentuh 93,891 pada 17 Agustus kemarin. "Dolar AS terus mendapat dukungan. The Fed terus terdengar hawkish," jelas analis State Street Bank, Tokyo, Jepang, Bart Wakabayashi.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: