Tidak Bisa dicegah, Tapi Katarak Bisa Diperlambat

Perlambat risiko katarak dengan beberapa cara.

oleh Umi Septia diperbarui 03 Okt 2017, 19:30 WIB
Fakoemulsifikasi yaitu teknik operasi mata katarak terbaru

Liputan6.com, Jakarta Katarak merupakan penyakit yang menyerang lensa mata. Pada penderita katarak, lensa mata menjadi keruh dan penglihatannya seperti tertutup kabut asap. Sayangnya, penyakit ini tidak bisa dicegah tapi bisa dihambat pertumbuhannya.

"Pencegahan untuk katarak sebenarnya tidak ada, tapi ada hal-hal yang bisa dilakukan, misalnya dengan menggunakan kacamata yang dapat menyaring sinar ultraviolet," ucap Ketua PP Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) dr. M Sidik, Sp M dalam acara temu media di Gedung Kemenkes pada Selasa (3/10/2017).

Dia menjelaskan, penyebab penyakit katarak adalah paparan sinar ultraviolet pada mata. Untuk itu penggunaan pelindung seperti kacamata dengan penyaring sinar UV atau penggunaan topi yang dapat menghalangi sinar UV dapat menghambat pertumbuhan katarak.

Menurut dr. Sidik, penduduk Indonesia berisiko terkena katarak karena Indonesia merupakan negara beriklim tropis. Untuk itu penting untuk orang yang sering terkena paparan matahari untuk melindungi mata, misalnya pekerja lapangan.

Selain melakukan upaya penghambatan, dia juga menyebutkan orang-orang yang harus mewaspadai risiko katarak.

"Ada kondisi tertentu yang dapat mempercepat terjadinya katarak, misalnya pada penderita diabetes militus yang memiliki kadar gula tidak terkontrol atau pasien tertentu yang memiliki trauma atau penyaki pada bola mata," ucapnya.

Dia mengatakan faktor tersebut dapat membuat orang yang belum berusia 50 juga rentan terkena katarak jika memiliki faktor tersebut.

 

Saksikan video menarik berikut:

 

Menkes Nila Moeloek dalam acara temu media pada Selasa (3/10/2017) di gedung Kemenkes.

Mengatasi katarak

Menurut dr. Sidik, penyakit katarak menyerang sekitar 1,1 juta penduduk Indonesia berusia 50 tahun ke atas. Sementara itu, setiap tahunnya penderita katarak terus bertambah sebanyak 0,1 persen.

"Sekarang bagaimana caranya agar peningkatan penderita katarak dapat diatasi dan penderita yang sudah ada dapat dikurangi juga," ucapnya.

Dr. Sidik menjelaskan, penderita katarak dapat diobati melalui tindakan operasi. Tindakan operasi dilakukan dengan mengganti lensa mata katarak dengan lensa mata buatan.

Setelah menjalani operasi, penderita katarak dapat kembali melihat seperti semula. Hanya sebagian kecil penderita katarak yang mengalami katarak tumbuh kembali.

"Katarak berulang atau katarak sekunder bisa terjadi karena saat mengeluarkan lensa mata, yang dikeluarkan adalah isi kantongnya. Sementara itu, di kantong tersebut kemungkinan masih ada sel-sel lensa yang memiliki kemungkinan untuk tumbuh kembali," paparnya.

Meski begitu, katarak sekunder dapat ditangani dengan tindakan laser dan penangannya lebih mudah dibandingkan dengan kondisi katarak sebelumnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya