Panglima TNI: Prajurit Jangan Sakiti Hati Rakyat

Gatot Nurmantyo meminta prajuritnya tetap bersama rakyat, karena rakyat merupakan ibu kandung dari TNI.

oleh Yandhi Deslatama diperbarui 03 Okt 2017, 19:21 WIB
Panglima TNI, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo meninjau Geladi Resik HUT ke-72 TNI di Cilegon, Banten, Selasa (3/10). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Cilegon - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo meminta prajuritnya tetap bersama rakyat, karena rakyat merupakan "ibu kandung" dari TNI.

"Saya minta maaf mungkin ada dan pasti ada prajurit saya yang bekerja di luar kewajibannya," kata Gatot Nurmantyo usai tabur bunga di Selat Sunda, Selasa (03/10/2017).

Dari atas Kapal Republik Indonesia (KRI) dr Soeharso itu, Gatot menjelaskan kalau TNI adalah salah satu institusi negara dengan tingkat kepercayaan tertinggi yang diberikan oleh masyarakat.

"Sebagai kepala negara, Presiden menyampaikan jangan sampai ada kegaduhan, tapi harus bekerja, bekerja, dan bekerja," jelasnya.

Karena itu, kepercayaan yang diberikan oleh "ibu kandung" itu jangan sampai dikhianati, Prajurit TNI jangan menyakiti hati rakyat.

"Ini adalah kerja estafet dari prajurit-prajurit saya. Karena sudah dipercaya, maka harus dipertahankan agar tetap dipercaya," ujar dia.


Terus Bersatu

Dengan kepercayaan yang tinggi, Gatot meminta kepada jajarannya untuk terus bersatu dengan rakyat. Hal ini seperti saat Jenderal Besar Soedirman mendapatkan perlindungan dari rakyat ketika melakukan perang gerilya.

"TNI harus berjuang bersama-sama dengan rakyat, maka harus manunggal dengan rakyat. Karena TNI lahir dari rakyat," ujar Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya