Skenario Tanpa Argentina di Piala Dunia 2018 Hampir Jadi Realita

Argentina harus menang di dua laga terakhir kualifikasi untuk lolos ke Piala Dunia 2018

oleh Harley Ikhsan diperbarui 03 Okt 2017, 21:00 WIB
Timnas Argentina. (Liputan6.com/Abdillah)

Liputan6.com, Buenos Aires - Timnas Argentina dalam posisi kritis pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Lionel Messi dan kawan-kawan wajib memenangkan dua laga akhir untuk merebut tiket langsung ke Rusia.

Sudah melakoni 16 laga, Tim Tango terdampar di peringkat enam klasemen penyisihan kawasan CONMEBOL. Argentina memiliki 24 angka, sama seperti Peru yang menempati satu posisi lebih baik. Sedangkan Chile mengintai dengan perolehan 23 poin.

Timnas Argentina pada kualifikasi Piala Dunia 2018. (Liputan6.com/Abdillah)

Penting bagi Argentina untuk naik ke zona hijau, yakni posisi empat besar. Bertahan di urutan lima membuat mereka harus melakoni play-off melawan juara Oceania, Selandia Baru.

Sedangkan berada di luar lima besar membuat bencana 1970 terulang. Itu adalah satu-satunya mereka gagal lolos ke Piala Dunia karena kualifikasi. Sedangkan pada 1938, 1950, dan 1954 Argentina tidak berpartisipasi.

Meski secara kualitas masih di atas Selandia Baru, Argentina tentu memilih melewatkan jalur play-off. Sebab, tidak tertutup sang lawan mengejutkan. Merebut tiket otomatis secepat mungkin juga memungkinkan Argentina untuk mempersiapkan diri lebih baik.

La Albiceleste pun fokus sepenuhnya kepada laga melawan Peru, Kamis (5/10/2017), dan Ekuador, Selasa (10/10/2017). Pelatih Jorge Sampaoli tidak boleh meremehkan lawan.

Peru memiliki tim muda yang lapar dan dalam performa bagus. Mereka kembali terlibat persaingan lolos Piala Dunia setelah meraih enam kemenangan di 10 laga terakhir.

Sedangkan Ekuador, meski menempati posisi delapan, mampu mengalahkan Argentina pada kunjungan ke Buenos Aires, Oktober 2015. "Posisi kami sangat rumit. Persaingan sangat ketat," kata Sampaoli, dilansir ESPN.


Tidak Layak Lolos?

Kenyataannya, kinerja Argentina pada kualifikasi Piala Dunia 2018 sangat inkonsisten. Seringnya perubahan pelatih, mulai Gerardo Martino, Edgardo Bauza, hingga Sampaoli, juga tidak membantu keadaan. Belum lagi ketergantungan akan Messi. 

Serangkaian faktor tersebut membuat Argentina jarang masuk empat besar pada klasemen penyisihan menuju Rusia. Mereka tercatat hanya empat kali masuk zona tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya