Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini bertolak ke Provinsi Banten. Jokowi berkunjung ke "negeri para jawara" itu untuk meninjau sejumlah proyek pembangunan pemerintah pusat.
Jokowi berangkat ke Banten bersama istrinya, Iriana, dari Istana Kepresidenan Bogor dengan menggunakan mobil Kepresidenan.
Advertisement
Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin mengatakan, di Banten, Jokowi akan meninjau Bendungan Karian, yang berlokasi di Kelurahan Pasirtanjung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten.
Setelah meninjau bendungan, Jokowi akan melakukan silaturahmi dengan kepala desa se-Banten di Desa Muruy, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang.
"Tidak jauh dari lokasi silaturahmi, Presiden beserta rombongan akan menanam jagung," kata Bey.
Kegiatan silaturahmi itu, kata Bey, juga akan diisi penyerahan sertifikat hak atas tanah untuk rakyat. Secara simbolis, Jokowi akan membagikan beberapa sertifikat kepada warga di sana.
Keesokan harinya, Jokowi dijadwalkan menghadiri upacara peringatan HUT TNI ke-72 di Kota Cilegon. "Presiden dan Ibu Iriana akan bermalam di Kabupaten Serang dan esok harinya hadir di upacara peringatan ke-72 Hari TNI Tahun 2017 di Kota Cilegon," Bey menandaskan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Pantau Bendungan Karian
Dalam kunjungannya ke Bendungan Karian, Jokowi akan didampingi Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono.
Bendungan Karian dibangun pada Juni 2015 dan ditargetkan rampung Mei 2019. Bendungan ini memiliki kapasitas tampung 314,7 juta meter kubik (m3) dan luas genangan 2.170 hektare (ha).
Bendungan Karian akan memberi manfaat bagi wilayah di sekitarnya. Di antaranya, sebagai penyedia air baku untuk Kabupaten Lebak, Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang Selatan, serta sebagian wilayah Jakarta dengan volume 9,1 m3 per detik.
Selain itu bendungan juga berfungsi mengairi daerah irigasi Ciujung dengan luas 22 ribu ha. Serta sebagai sumber pembangkit listrik tenaga minihidro (PLTMH) dengan kapasitas 1,8 MW.
Advertisement