Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun silam, Yahoo menjadi salah satu primadona di dunia maya. Bisa dibilang, kala itu pengaruh Yahoo mirip dengan pengaruh Google saat ini.
Perusahaan yang beberapa bulan lalu dibeli oleh operator telekomunikasi Verizon memiliki sejumlah layanan seperti portal berita, email, dan mesin pencari.
Baca Juga
Advertisement
Sayangnya di tahun-tahun belakangan ini Yahoo justru menjadi perhatian karena hal negatif. Misalnya saja pembobolan keamanan yang dialami perusahaan.
Salah satu yang paling masif terjadi pada 2013. Disebutkan akun 1 miliar pengguna Yahoo bocor dan terpengaruh karena pembobolan itu.
Namun kini Oath--nama baru Yahoo setelah dibeli Verizon--membeberkan, jumlah akun yang bocor karena peretasan masif itu sebanyak 3 miliar akun. Demikian seperti dikutip Tekno Liputan6.com dari Ubergizmo, Rabu (4/10/2017).
Konfirmasi tersebut ditulis dalam laman Oath. "Setelah akuisisi Yahoo oleh Verizon dan selama proses integrasi, perusahaan mendapati--setelah dilakukan penyelidikan lewat bantuan ahli forensik luar--semua akun pengguna Yahoo terdampak pada pembobolan data yang terjadi Agustus 2013."
Perusahaan menganggap hal ini bukan isu keamanan baru, namun merupakan kelanjutan dari yang sebelumnya. Perusahaan pun telah mengirimkan pemberitahuan atas hal ini kepada pengguna akun Yahoo.
Verizon Pastikan Keamanan Pengguna
Chief Information Security Officer Verizon Chandra McMahon mengatakan, Verizon berkomitmen untuk selalu terbuka kepada pengguna.
"Kami bekerja proaktif untuk memastikan keselamatan dan keamanan para pengguna dari ancaman keamanan. Investasi kami di Yahoo memungkinkan tim untuk mengambil langkah signifikan guna meningkatkan keamanan pengguna," katanya.
Sekadar informasi, Yahoo diakuisisi oleh Verizon awal tahun ini. Operator telekomunikasi Amerika Serikat itu kemudian memilih nama Oath sebagai hasil merger antara Yahoo dan AOL, produk milik Verizon.
(Tin/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement