Liputan6.com, Jakarta - Tak ada yang mengira Andrea Dovizioso mampu menjadi salah satu pesaing gelar juara dunia MotoGP 2017. Pasalnya, sudah cukup lama pembalap Ducati itu tak mampu menunjukkan performa terbaiknya.
Sejak melakoni debutnya di MotoGP 2008, sangat jarang melihat Dovizioso mengarungi musim sebagai calon juara dunia. Prestasi terbaiknya selama ini pun hanya finis di urutan ketiga musim 2011. Itu saat dirinya masih mengemudikan motor Honda.
Baca Juga
Advertisement
Hijrah ke Ducati pada 2013, peruntungannya juga masih tak berubah. Dari musim ke musim, ia hanya bisa menjadi pengganggu para pembalap yang bertarung demi gelar juara dunia. Namun, hal itu tak berlaku bagi Dovizioso di musim ini.
Perubahan yang dilakukan Ducati sejak musim lalu mulai menuai hasil pada MotoGPmusim ini. Sejak awal, Dovizioso menjadi salah satu pembalap yang konsisten bersaing di barisan depan. Bahkan, sempat ada momen di mana pembalap Italia itu memuncaki klasemen.
"Sudah jelas bahwa Andrea telah mengejutkan kami tahun ini. Ia telah melakukan pekerjaannya dan kami melihat ini telah berhasil," kata Dani Pedrosa, pembalap yang sempat jadi rekan setim Dovizioso di Honda, dilansir Motorsport.
"Tentu, jika Ducati tak membuat motor berbeda, mungkin ia tak akan mencapai hasil itu. Baik Ducati maupun Dovizioso layak mendapatkan kredit yang sama," jelas Pedrosa.
Puji Marquez
Hingga musim yang telah menyisakan empat balapan, Dovizioso menjadi pembalap yang paling berpeluang menggagalkan ambisi Marc Marquez menjadi juara dunia MotoGP. Duduk di urutan kedua dengan raihan 208 poin, ia hanya terpaut 16 poin dari Marquez.
Memang akan sulit bagi Dovizioso untuk mengkudeta Marquez. Pasalnya, empat balapan tersisa termasuk balapan favorit The Baby Alien, khususnya MotoGP Jepang di Sirkuit Motegi, 15 Oktober 2017, yang kerap disebut sebagai kandang Honda.
"Hal positif soal Marquez, ia sangat kompetitif dan ambisius. Ia jadi referensi. Negatifnya, Anda harus melawannya dan terkadang itu sulit. Tapi saya menyukai kompetisi ini dan saya tak pernah keberatan memiliki pembalap yang cepat sebagai rekan setim," ungkap Pedrosa.
Advertisement