Transportasi Online Bikin Pendapatan Taksi Express Anjlok 58%

PT Express Transindo Utama berencana menjual sejumlah aset, seperti tanah dan rumah toko (ruko).

oleh Nurmayanti diperbarui 04 Okt 2017, 21:33 WIB
Taksi Express. (Liputan6.com/Joh

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan taksi PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) melaporkan jika pendapatan perseroan turun menjadi Rp 158,73 miliar pada Juni 2017, atau sekitar 58 persen bila dibandingkan periode yang sama di 2016 yang mencapai Rp 374,06 miliar.

Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (4/10/2017), perusahaan menyampaikan, penurunan pendapatan karena adanya diskon yang diberikan perseroan atas setoran harian untuk taksi kemitraan. Penyebab lain tingkat utilitas armada taksi yang turun karena adanya peralihan ke jasa transportasi berbasis aplikasi.

Tercatat, dari 9.700 armada taksi yang dimiliki, tingkat okupansi taksi Express turun dari 50 persen-55 persen pada 2016 menjadi hanya 45 persen sampai Juni 2017. Saat ini armada perseroan mencapai kurang lebih 9.600 unit.

Dalam penjelasan kepada BEI, perseroan mengaku telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) sekitar 250 karyawan sampai Juni 2017. Perseroan juga berencana menjual sejumlah aset, seperti tanah dan rumah toko (ruko).

Langkah ini sebagai upaya efisiensi dan meningkatkan kinerja serta mengurangi kewajiban panjang perseroan.

Perseroan menjelaskan meski terjadi PHK terhadap sejumlah karyawan, perseroan masih tetap memiliki program rekrutmen pengemudi. Sebab pengemudi merupakan mitra perseroan dan bukan bagian dari komponen karyawan.

"Adanya rekrutmen pengemudi dengan pemberian diskon diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengemudi dan utilitas operasional armada. Peningkatan utilitas armada ini diharapkan juga meningkatkan pendapatan perseroan," jelas isi surat yang ditandatangani Sekretaris Perusahaan Megawati Affan.

Adapun aset yang ingin dijual perusahaan berupa tanah kosong dan ruko. Penjualan aset tersebut kini masih dalam proses. Perusahaan melaporkan juga telah menjual sekitar 136 unit armada dan 1 unit bus. Dari penjualan armada, perusahaan mendapatkan dana total Rp 6 miliar.

"Dana yang didapat dari hasil penjualan aset-aset di atas sebagian besar akan digunakan untuk mengurangi kewajiban jangka panjang perseroan dan juga kegiatan usaha dan operasional," jelas Megawati.

 Tonton Video Pilihan Berikut Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya