Menunggu Risalah Bank Sentral Eropa, Rupiah Stabil

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.464 per dolar AS hingga 13.490 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 05 Okt 2017, 13:12 WIB
Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.464 per dolar AS hingga 13.490 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak stabil pada perdagangan hari ini. Investor tengah menunggu risalah pertemuan Bank Sentral Eropa.

Mengutip Bloomberg, Kamis (5/10/2017), rupiah dibuka di angka 13.479 per dolar AS, tak berbedak jauh dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.477 per dolar AS.

Dari pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.464 per dolar AS hingga 13.490 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mengalami pelemahan tipis 0,09 persen.

Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.483 per dolar AS, tak berbeda jauh dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.489 per dolar AS.

Dolar AS memang menguat sekeranjang mata uang pada Kamis ini setelah data-data ekonomi yang keluar memberikan sentimen positif terhadap perekonomian AS.

Pertumbuhan sektor jasa AS mencapai laju tercepat dalam 12 tahun pada September kemarin. Selain itu, para pengusaha juga menambah banyak pekerja baru usai Badai Harvey dan Irma.

"Nampaknya pasar memberikan pengaruh positif ke dolar AS karena indikasi yang lebih baik akan pertumbuhan ekonomi AS," jelas analis pasar uang Brown Brothers Harriman, Tokyo, Jepang, Masashi Murata seperti dikutip dari Reuters.

Saat ini, investor sedang menunggu risalah pertemuan Bank Sentral Eropa yang diperkirakan akan memberikan sinyal tetap menjalankan kebijakan pengetatan moneter.

Sedangkan pada perdagangan kemarin, rupiah mampu menguat terhadap dolar AS dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup lebih tinggi di saat investor bersiap menyambut laporan keyakinan konsumen.

"Sentimen terhadap ekonomi Indonesia dapat semakin membaik apabila laporan keyakinan konsumen bulan September mengisyaratkan peningkatan stabilitas ekonomi," jelas Lukman Otunuga, Research Analyst FXTM.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya