IHSG akan Melemah Jelang Akhir Pekan

IHSG diperkirakan berada pada kisaran support 5.856 dan resistance 5.921.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 06 Okt 2017, 06:31 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan tertekan pada perdagangan saham jelang akhir pekan ini. IHSG diperkirakan berada pada kisaran support 5.856 dan resistance 5.921.

IHSG mengalami koreksi cukup dalam kemarin. IHSG susut 49,56 poin ke level 5.901,91 setelah tutup rekor dalam dua hari belakangan ini.

"Semua indeks sektoral mengalami pelemahan di mana indeks sektor trade and service memimpin pelemahan disusul sektor konsumsi dan Industri dasar," kata Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi di Jakarta, Jumat (6/10/2017).

Dia mengatakan, tekanan itu terjadi karena investor melakukan aksi ambil untung."Investor terlihat melakukan aksi ambil untung disaat momentum penguatan mulai mereda karena minimnya sentimen pendorong," kata dia.

Investor asing tercatat melakukan jual bersih sampai Rp 444,33 miliar. Saham kapitalisasi besar menjadi sasaran jual investor asing. "Saham PT Bank Sentral Asia Tbk (BBCA) dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menjadi sasaran jual investor asing," ungkap dia.

Lanjar merekomendasikan saham PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT Indika Energy Tbk (INDY), PT Barito Pasific Tbk (BRPT), PT Nusa Konstruksi Enjiniring Tbk (DGIK), PT Petrosea Tbk (PTRO).

Untuk diketahui, pada penutupan perdagangan saham, Kamis (4/10/2017), IHSG melemah 49,56 poin atau 0,83 persen ke posisi 5.901,9. Indeks saham LQ45 juga melemah 0,92 persen ke posisi 982,85. Sebagian besar indeks saham acuan melemah. IHSG berada di posisi tertinggi 5.956,39 dan terendah di 5.901,9.

Ada sebanyak 129 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona merah. Sedangkan, 217 saham melemah dan 99 saham lainnya di tempat.

Total frekuensi perdagangan saham 291.772 kali dengan volume perdagangan 6,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 6 triliun.

Investor asing melakukan aksi jual Rp 532,7 miliar di pasar reguler. Posisi dolar Amerika Serikat berada di posisi Rp 13.451.

Secara sektoral, seluruh sektor saham memerah. Sektor saham perdagangan tercatat turun 1,42 persen, dan catatkan pelemahan terbesar. Disusul sektor saham consumer goods susut 1,16 persen dan sektor saham perdagangan melemah 1,01 persen.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya