AP II Kebut Pengembangan Sisi Udara Bandara Soekarno-Hatta

Adapun saat ini pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai sektiar 1.300 pergerakan per hari.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Okt 2017, 08:16 WIB
Mulai 1 September, AP II Gratiskan Jasa Porter di Bandara Soekarno-Hatta

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura II (Persero) terus menggenjot peningkatan kapasitas sisi udara Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Caranya melalui pembangunan infrastruktur pendukung IRC-86, runway ketiga, dan east cross taxiway.

Pembangunan infrastruktur pendukung improve runway capacity 86 atau IRC-86 senilai Rp 625 miliar akan meningkatkan kapasitas dua runway eksisting hingga dapat mengakomodasi 86 penerbangan per jam pada Kuartal I/2018, dari saat ini rata-rata 76 penerbangan per jam.

Total, terdapat 12 proyek infrastruktur pendukung IRC-86 yang mencakup perluasan tempat parkir pesawat (apron) dan jalur penghubung runway dengan apron (taxiway), serta penambahan taxiway dan rapid exit taxiway yang dapat memangkas waktu tempuh pesawat dari runway menuju apron.

Adapun saat ini pergerakan pesawat di Bandara Internasional Soekarno-Hatta mencapai sektiar 1.300 pergerakan per hari. Dengan kapasitas runway nantinya dapat melayani 86 penerbangan per jam maka arus pergerakan pesawat dapat lebih lancar sehingga membantu kinerja maskapai dalam hal on time performance (OTP).

"Penambahan kapasitas sisi udara di Bandara Internasional Soekarno-Hatta memang sudah mendesak dan karena itu kami secara konsisten melakukan pengembangan di sisi udara melalui program IRC-86 dan pembangunan runway ketiga sehingga arus pergerakan pesawat di sisi udara dapat berjalan lancar dan membantu maskapai dapat memenuhi OTP," jelas Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Jumat (6/10/2017).

"Pembangunan runway ketiga saat ini dalam proses musyawarah pembebasan tanah, termasuk pembayaran kepada pemilik tanah yang setuju. Sejauh ini, proses secara keseluruhan berjalan lancar dan kami optimistis pembangunan runway ketiga dapat secara cepat dilakukan sehingga dapat dioperasikan pada awal atau pertengahan tahun depan," jelas dia.

Adapun pembangunan runway ketiga ini membutuhkan tanah seluas 216 hektare di mana seluas 49 hektare sudah dimiliki AP II. Karena itu, sisa tanah yang harus dibebaskan adalah 167 hektare (ha) terletak di Desa Bojong Renged, Rawa Burung, Rawa Rengas, wilayah Kabupaten Tangerang, Kelurahan Benda dan Selapajang Jaya, wilayah Kota Tangerang.

Runway ketiga memiliki dimensi 3000 x 60 m2 dan membutuhkan investasi sekitar Rp 1,7 triliun khusus untuk konstruksi. Sejalan dengan program IRC-86 dan pembangunan runway ketiga, AP II juga tengah membangun east cross taxiway atau jalur penghubung antara runway I dan II di mana jalur ini berada di sisi timur bandara.

East cross taxiway ini akan melengkapi west cross taxiway yang telah dioperasikan. Pembangunan east cross taxiway dengan investasi senilai Rp 1,5 triliun ini dibagi dalam tiga tahap.

Tahap I pada 2016 – 2017, lalu Tahap II pada 2016 – 2018, dan Tahap III pada 2022 – 2023. Jika pembangunan Tahap I dan II selesai maka east cross taxiway sudah mulai bisa dilalui pesawat, sementara Tahap III merupakan pembangunan penambahan jalur.

Nantinya, dengan runway 1, 2, dan 3 serta east dan west cross taxiway maka Bandara Internasional Soekarno-Hatta dapat melayani 114 pergerakan per jam.

Penambahan kapasitas di sisi udara ini mengikuti peningkatan kapasitas di sisi darat melalui pembangunan Terminal 3, revitalisasi Terminal 1 dan 2 yang direncanakan selesai pada tahun 2020, serta pembangunan Terminal 4 yang direncanakan selesai pada 2022.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya