Desa Kasepuhan Ciptagelar Nikmati Listrik Pembangkit Air Mini

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang terbesar di dunia.

oleh Nurmayanti diperbarui 06 Okt 2017, 17:47 WIB
Penerangan listrik melalui proyek Micro Hydro for Indonesia, inisiatif sosial yang digagas Gamma Abdurrahman Thohir. (Dok Adaro)

Liputan6.com, Jakarta Masyarakat Desa Kasepuhan Ciptagelar di Sukabumi, Jawa Barat kini bisa menikmati penerangan listrik. Sekitar lebih dari 75 rumah tangga di Kasepuhan Ciptagelar kini  teraliri listrik melalui pembangkit listrik kecil tenaga air skala mikro yang memiliki kapasitas 40 kilo watt (KW).

Penerangan listrik melalui proyek Micro Hydro for Indonesia, inisiatif sosial yang digagas Gamma Abdurrahman Thohir. Dia merupakan remaja berusia 17 tahun yang mengaku ingin menunjukkan tentang masa depan energi terbarukan di Indonesia. Serta, potensi anak muda yang kelak dapat membantu mengatasi tantangan terbesar pada abad ke-21.

“Proyek Micro Hydro for Indonesia ini bertujuan untuk meningkatkan akses kelistrikan dan mengurangi kesenjangan listrik antara pusat kota dengan pedesaan. Dan saya merasa terpanggil untuk melakukan proyek sosial ini di desa Kasepuhan Ciptagelar yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota namun belum mendapat pasokan listrik yang cukup,” tutur Gamma seperti mengutip keterangan tertulis, Jumat (6/10/2017).

Gamma melihat bahwa masyarakat Ciptagelar memiliki potensi untuk mengembangkan kualitas kehidupan mereka, baik melalui ekonomi, pendidikan, kesehatan, lingkungan, maupun peningkatan sosial budaya.

Dengan masuknya listrik, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat Ciptagelar, salah satunya melalui produksi kopi.

Langkah Gamma dimulai sejak 2015, karena ia memiliki ketertarikan pada bidang energi. Setelah melewati proses riset dan dokumentasi, Gamma menyiapkan proposal dan mengedukasi generasi muda melalui kegiatan Youth Movement untuk mendapat dukungan dana publik.

Tahapan berikutnya adalah proses pengerjaan konstruksi dan pengembangan dari manfaat listrik berupa sarana pendidikan yang diberi nama “Pojok Belajar”. Untuk mengembangkan ini, dia didukung Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN).

Gamma mengatakan, keberhasilan itu merupakan buah kerja keras dari seluruh tim, termasuk keterlibatan warga Kasepuhan Ciptagelar yang terlibat siang dan malam selama proyek berlangsung.

“Seperti yang kita lihat, di Indonesia sendiri masih banyak desa-desa yang belum menikmati aliran listrik padahal potensi listrik dari energi terbarukan di Indonesia sangat besar sedangkan pemanfaatannya masih rendah,” kata Gamma.

 Keberhasilan proyek Microhydro for Indonesia diharapkan akan mendorong pemerintah dan banyak pelaku usaha lainnya untuk lebih aktif dalam mengembangkan energi terbarukan di Indonesia.

 


Potensi Energi Terbarukan

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi energi baru terbarukan (EBT) yang terbesar di dunia.

Berdasarkan riset Statistical Review of World Energy 2017 dari British Petroleum, konsumsi EBT di Indonesia pada 2016 lalu tumbuh 7,1 persen atau tertinggi dalam 10 tahun terakhir dengan rata-rata 4,7 persen. Namun, porsi EBT dalam konsumsi energi baru mencapai 1 persen.

Pada 2016 lalu, konsumsi energi di Indonesia, jika dikonversi dalam ton minyak, diperkirakan mencapai 723,9 juta ton minyak. Untuk sektor energi air (hidro energi), Indonesia diperkirakan memiliki potensi energi air terbarukan sebesar 75.684 MW atau setara 6,3 miliar ton minyak. Namun pemanfaatannya baru mencapai 3,3 juta ton minyak.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arcandra Tahar mengapresiasi program pemanfaatan listrik seperti yang diinisiasi dan dikembangkan oleh Gamma. Dia berharap, keberhasilan Gamma menjadi inspirasi bagi anak-anak muda di seluruh Indonesia dalam berkontribusi aktif bagi masyarakat.

“Pemerintah mendukung penuh inisiatif dan kreativitas anak muda seperti yang telah dilakukan oleh Gamma. Proyek Micro Hydro for Indonesia ini tidak hanya sekedar untuk kepuasan personal, tapi juga mampu menggerakkan anak muda untuk melakukan inisiatif-inisiatif lainnya melalui kontribusi yang positif,” jelas Arcandra.

Dengan kontribusi nyata generasi muda seperti yang dilakukan Gamma, Arcandra yakin aliran listrik bagi masyarakat akan segera bisa merata dan menerangi Indonesia. Apalagi dengan kreativitas yang dimiliki para pemuda, berbagai persoalan yang ada di lapangan pasti bisa ditemukan solusinya.

“Tantangan utama dalam mengembangkan energi terbarukan adalah persoalan teknis, dan anak-anak muda yang penuh dengan kreativitas seperti Gamma pasti bisa menciptakan solusinya,” kata Arcandra.

Adapun Direktur Yayasan Adaro Bangun Negeri (YABN) Okty Damayanti mengatakan, pihaknya bangga bisa terlibat dalam proyek sosial yang dilakukan  Gamma dan tim Microhydro for Indonesia.

Keberhasilan Gamma diharapkan mampu mendorong anak-anak muda lainnya untuk membuat karya-karya lain yang tidak kalah menginspirasi.

Tonton Video Pilihan Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya