Liputan6.com, Roma - Timnas Italia dipastikan harus berjuang melewati babak play-off agar bisa tampil di Piala Dunia 2018. Ini terjadi usai Gli Azzurri ditahan imbang 1-1 oleh Republik Makedonia dalam lanjutan babak kualifikasi di Stadion Olimpiade Grande Torino, Sabtu (7/10/2017) dini hari WIB.
Dengan sisa satu pertandingan, Italia tidak mungkin lagi mengejar Spanyol di puncak klasemen karena terpaut lima poin. Usai pertandingan, kiper sekaligus kapten Timnas Italia, Gianluigi Buffon menyebut, timnya kehilangan kepercayaan diri saat menghadapi Makedonia.
Sempat unggul lebih dulu lewat gol Giorgio Chiellini di babak pertama, bukannya menambahkan keunggulan, Italia justru kebobolan di menit ke-77 oleh gol Aleksandar Trajkovski, memanfaat assist Goran Pandev.
Baca Juga
Advertisement
“Itu sungguh penampilan yang tidak menyenangkan, dan barangkali inilah aspek paling mencemaskan dalam tahun pertama kami. Pertandingan itu padahal dipenuhi antusiasme dan penguasaan,” ujar Buffon kepada Rai Sport.
Buffon mengungkapkan, hilangnya kepercayaan diri timnya diakibatkan kekalahan telak 0-3 dari Spanyol beberapa waktu lalu. Menurutnya, kekalahan itu masih membekas sampai sekarang.
“Kami masih terngiang-ngiang akan kekalahan itu. Kalaupun kami menang 1-0 malam ini, saya tidak berpikir bahwa itu telah mengubah keadaan penampilan kami sebagai tim, sebagai individu, dalam ketidakstabilan permainan kami,” ujar Buffon yang juga masih jadi andalan Juventus itu.
Kelelahan
Sementara itu, pelatih timnas Italia, Giampiero Ventura menilai bahwa kegagalan timnya mengatasi Makedonia disebabkan oleh faktor kelelahan. Ia sendiri tak ingin kekalahan dari Spanyol terus diingat-ingat.
“Jika kita membahas kekalahan dari Spanyol setiap saat, itu nanti akan jadi masalah psikologis. Yang jelas hari ini kami resmi duduk di peringkat kedua. Kami harus menghadapi Albania di hari Senin dan kalau kami harus melangkah ke babak play-off, kami akan melakoninya,” kata Ventura.
Ventura menambahkan, dirinya tidak memikirkan kemungkinan bakal dipecat jika gagal mengantarkan timnas Italia lolos ke Piala Dunia 2018. Sebaliknya, ia lebih fokus memikirkan sejumlah pemain yang dihantam cedera.
“Anda sudah menanyakan saya tentang Piala Dunia dan apakah saya takut dipecat sejak sebelum kami bertanding melawan Makedonia. Kami butuh para pemain itu kembali, lalu kami memainkan sepak bola yang sesungguhnya dan mengembalikan situasi ke jalur yang benar,” tandas pelatih 69 tahun itu. (Abul Muamar)
Advertisement