Liputan6.com - Aalst - Masih banyak yang heran dengan kesuksesan Valentino Rossi kembali balapan pada MotoGP Aragon, 24 September 2017. Pasalnya, pembalap Movistar Yamaha itu belum benar-benar pulih pasca-operasi patah kaki.
Pasca-operasi pun Rossi diwajibkan absen 30-40 hari dari lintasan MotoGP. Namun, anjuran dokter ternyata tak dijalani Rossi. Ia justru ngotot kembali mengaspal meski harus menahan rasa sakit di kakinya.
Baca Juga
Advertisement
Di luar dugaan, Rossi justru meraih hasil yang mengejutkan pada MotoGP Aragon. Setelah mampu menempati posisi ketiga di kualifikasi, pembalap 38 tahun itu juga sukses finis di lima besar saat balapan. Usai balapan itu, berbagai spekulasi pun merebak.
Bahkan, tak sedikit laporan yang menyebut bahwa cedera The Doctor hanya akal-akalan. Namun, belum diketahui apa tujuan Rossi jika ia memang berbohong soal cedera. Terlepas dari itu, Rossi pun mencoba menjelaskan mengapa ia mampu pulih dari cedera begitu cepat.
"Anda harus maju selangkah demi selangkah. Saya sudah mecoba meningkatkan diri saya dengan tekad bulat untuk latihan. Pengaturan mesin memerlukan perhatian khusus dalam kasus ini. Di lintasan, Anda harus memegang sesuatu di backhand agar Anda tak membuat kesalahan," kata Rossi, dilansir Speedweek.
"Saya sadar jika Anda tidak terlalu sakit, Anda harus menyerang cedera itu dengan langkah tepat. Langkah pertama adalah melakukan operasi setelah hanya beberapa jam. Dokter datang dari Bologna ke Ancona. Setelah itu, saya mulai melatih kaki saya, setidaknya dua kali sehari," ia menjelaskan.
Faktor Konsentrasi
Prosedur fisioterapi juga memegang peran penting dalam pemulihan Rossi. Dan, pembalap Italia itu juga menyebut operasi telah berjalan sempurna hingga kakinya tidak begitu sakit. Ia juga langsung melatih kakinya dengan beban pasca-operasi.
Bagi Rossi, ini bukan kali pertama ia mengalami cedera parah saat menjalani karier sebagai pembalap MotoGP. Dan ia menilai setiap cedera memiliki tingkat kesulitan tersendiri yang memengaruhi saat balapan.
"Saya pernah mendapatkan luka ringan seperti di tangan atau hanya jari saja yang membuat Anda jauh lebih sulit saat mengendarai motor. Ketika saya cedera tulang kering pada 2010, saya kembali dalam kondisi buruk. Penting untuk menjaga konsentrasi setinggi mungkin," tegas Rossi.
Advertisement