Liputan6.com, Banten - Berbagai atraksi unjuk kekuatan alutsista dari Tri Matra TNI ditampilkan dalam HUT TNI ke 72 di di Dermaga Indah Kiat, Cilegon, Banten. Seperti aksi dua pesawat tempur F-16 Fighting Falcon yang tengah memberondongkan 10 tembakan udar untuk menghalau musuh. Kemudian perlawanan terhadap musuh oleh empat Pesawat Super Tocano yang membawa satu setengah ton bom.
Empat kapal perang TNI AL berusaha melumpuhkan ancaman kapal selam musuh. Bantuan serangan juga dilakukan oleh helikopter milik TNI Angkatan Darat. Tak ketinggalan Korps Marinir meluncur dari dermaga menuju perairan Cilegon untuk memberikan bantuan serangan.
Advertisement
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Sabtu (7/10/2017) selain unjuk kekuatan alutsista, undangan disuguhkan Drama Sosio Kolosal yang menceritakan perjuangan Panglima Besar Jenderal Sudirman dalam melawan penjajah Belanda. Yang spesial tokoh jenderal besar Sudirman diperankan langsung oleh sang cucu Gandang Priambodo Soedirman.
Hadir dalam acara ini Presiden Jokowi, Kapolri dan Menteri Kabinet Kerja. Dalam pidatonya presiden berpesan agar kekuatan TNI digunakan untuk melindungi bangsa dan negara. Presiden ingin TNI tetap berada di atas semua golongan dan menghindari politik praktis.
Pernyataan presiden dalam hut TNI ini hanya berselang tiga hari setelah Presiden Jokowi di istana menegaskan selaku kepala pemerintahan dan panglima tertinggi presiden memerintahkan kepada seluruh menteri dan kepala lembaga tinggi negara menjaga stabilitas politik - ekonomi dengan tidak bertindak serta mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kegaduhan dan kontroversi.
Memang jelang ulang tahun sejumlah polemik yang melibatkan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo muncul ke ranah publik. Salah satunya adalah soal kewajiban nonton bareng film pengkhianatan G 30 S PKI.
Polemik terkait sejarah ini berhenti saat presiden dan Panglima TNI nonton bareng di Bogor 30 September lalu. Kegaduhan berikutnya terkait tudingan soal 5000 senjata yang masuk ke wilayah NKRI. Diduga bermasalah dalam perizinan.
Panglima menambahkan tidak ada keretakan hubungan dengan Polri terkait hal ini. Walaupun 5.000 pucuk senjata yang diimpor Brimob hingga kini masih tertahan di Bandara Soekarno-Hatta. Polri sendiri melalui Kadiv Humas menyatakan pembelian senjata sudah sesuai prosedur.
Sementara itu, pengamat politik menilai tokoh-tokoh militer laku dijual secara politik. Partai politik pun melirik mereka. Jadi peluang anggota TNI untuk berpolitik pun terbuka. Meski demikian, untuk anggota TNI yang masih aktif disarankan untuk tetap menjaga netralitasnya sampai pensiun.