Liputan6.com, Turin - Ketajaman Paulo Dybala menjadi salah satu fenomena yang terjadi di Juventus saat ini. Ia menjadi pencetak gol andalan I Bianconeri di musim 2017/2018. Bahkan, aksinya jauh melebihi ekspektasi.
Dybala tampaknya bakal menjadi pembelian terbaik yang pernah dilakukan Juventus. Ia dibeli dari Palermo pada musim panas 2015 dengan biaya 32 juta euro (Rp 501 miliar). Hebatnya, ia langsung mampu menunjukkan ketajamannya.
Baca Juga
Advertisement
Di musim 2015/2016, ia mampu menyumbang 23 gol dan sembilan assist dari 46 laga Juventus. Namun, ia mulai kesulitan saat Higuain datang dari Napoli pada musim panas 2011. Statistiknya pun menurun menjadi 19 gol dan sembilan assist dari 48 laga.
Musim ini, penyerang Argentina itu berpeluang melampaui pencapaiannya. Buktinya, sudah 12 gol yang dilesakkan dari 10 laga di semua kompetisi. Tak heran jika di musim panas lalu Dybala sempat dikaitkan dengan klub sekaliber Barcelona dan Real Madrid.
Namun, akan sulit bagi peminat Dybala untuk membajaknya dari Juventus. CEO Juventus memastikan bahwa pria berusia 23 tahun itu tidak masuk dalam daftar pemain yang akan dijual di masa mendatang.
"Anak itu tak ternilai harganya karena kami bukan klub yang menjual. Saya selalu mengulang bahwa seorang pemain memiliki masa depan di tangannya dan Paulo mengatakan ia ingin mengikat dirinya bersama klub seumur hidup," tegas Marotta, dilansir Football Italia.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kontrak Baru
Ketajaman Dybala sendiri meningkat sejak dipercaya mengenakan kostum nomor 10. Sebelumnya, nomor 10 kerap digunakan penyerang-penyerang hebat Juventus. Sebut saja Carlos Tevez, Alessandro Del Piero, Roberto Baggio, hingga Michel Platini.
Pemberian itu juga menjadi strategi Juventus agar Dybala mengabaikan tawaran Barcelona dan Real Madrid. Sebelum pemberian nomor 10, mereka juga memperpanjang kontrak Dybala hingga Juni 2022 pada April 2017.
"Artinya, kami akan melakukan pengorbanan finansial untuk menahannya. Kami akan segera menguncinya dengan kontrak baru. Itulah yang ia minta," tegas Marotta.
Advertisement