Liputan6.com, Jakarta Pabrikan mobil asal Korea Selatan, Hyundai, memperkenalkan fitur canggih terbarunya, Rear Occupant Alert. Teknologi ini dipercaya mampu menurunkan angka kecelakaan bayi, atau anak meninggal di dalam mobil. Kok bisa?
Baca Juga
Advertisement
Mengutip Carscoops, Sabtu (7/10/2017), sistem ini dapat memantau jok belakang menggunakan sensor ultrasonik untuk mendeteksi gerakan. Jadi, jika sensor mendeteksi adanya gerakan, maka bakal muncul peringatan di instrumen cluster, untuk mengingatkan pengemudi untuk memeriksa jok belakang saat keluar dari mobil.
Namun, jika peringatan tersebut tidak berhasil, dan sensor membaca pengemudi yang menjauhi mobil, maka sistem akan membunyikan klakson, dan menyalakan lampu, dan mengirimkan peringatan ke smartphone pengemudi melalui sistem Blue Link Hyundai.
Untuk diketahui, fitur canggih ini kemungkinan besar bakal diterapkan pada 2019, di semua model Hyundai.
Menurut Wakil Presiden produk, perusahaan, dan perencanaan digital Hyundai Amerika Utara, Mike O'Brien, alat ini dipercaya mampu membantu menyelamatkan nyawa bayi dan anak. Pasalnya, tahun ini di Amerika Serikat, sebanyak 38 anak meninggal karena ditinggal di dalam mobil.
"Fitur ini merupakan langkah awal untuk mencegah tragedi. Kami mengerti, kesalahan dalam mengambil tindakan atau perhatian, meski dalam waktu singkat saat bermobil dapat berakibat buruk," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tahun Depan Hyundai Luncurkan SUV Fuel-Cell, Seperti Apa?
Hyundai, pabrikan otomotif asal Korea Selatan, untuk pertama kalinya memperkenalkan mobil konsep SUV bertenaga fuel-cell, minggu lalu. Mobil ini belum diberi nama. Mereka hanya menyebutnya sebagai "Next-Generation Fuel Cell SUV".
Sebelumnya pada Januari lalu, Hyundai bilang bahwa mereka sedang mengembangkan mobil ini. Tapi ketika itu belum ada bentuk pasti akan jadi seperti apa mobilnya.
Sebagaimana namanya, fuel-cell, mobil ini dipersenjatai dengan teknologi yang membuat roda bergerak murni dengan energi listrik. Tapi tidak seperti mobil listrik biasa yang diisi ulang, listrik pada model ini dihasilkan dari reaksi kimia antara hidrogen dan oksigen.
Di atas kertas mereka menargetkan mobil ini bisa melaju sampai 580 km, ketika tiga buah tangki hidrogen jenis baru terisi penuh. Dengan angka tersebut, maka mobil ini bisa menjadi mobil fuel cell dengan jangkauan terjauh di dunia, mengalahkan Toyota Mirai.
Beralih ke desain, menurut laman Green Car Report, mobil ini dikembangkan dari mobil konsep Hyundai FE Fuel Cell Concept, yang diluncurkan di Jenewa, beberapa bulan lalu.
Desainnya minimalis, cukup aerodinamis dengan bentuk yang cukup ramping. Tampang depannya cukup "bengis" dengan desain lampu yang tipis tetapi ukuran gril cukup besar.
Next-Generation Fuel Cell SUV Hyundai ini akan diproduksi massal pada tahun depan. Targetnya untuk tahun pertama tidak begitu muluk, hanya 1.400-an unit saja per tahun.
Advertisement