Menhub: Macet Jakarta Akan Terurai pada 2019

Jika double-double track sudah beroperasi, maka akan meningkatkan kemampuan daya angkut penumpang dari 1 juta orang menjadi 1,5 juta orang.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Okt 2017, 17:30 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi ikut berjoget memberi semangat pemain marching band pada acara puncak Hari Perhubungan Nasional di Lapangan Silang Monas, Jakarta, Minggu (17/9). Menhub Budi terlihat mengenakan baju khas Palembang (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa kemacetan di Jakarta akan terurai pada 2019 nanti. Terurainya macet ini seiring dengan beroperasinya transportasi massal yang sedang dibangun.

Budi mengatakan, transportasi massal merupakan salah satu solusi untuk menyelesaikan kemacetan di kota besar. Oleh karena itu, pemerintah terus menggenjot pembangunan berbagai jenis transportasi massal.

"Kami terus berupaya agar masyarakat memiliki angkutan massal. Kami tahu angkutan massal adalah satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah kemacetan yang sangat banyak di kota-kota besar di Indonesia," kata Budi, di Stasiun Bekasi Timur, Jawa Barat, Sabtu (7/10/2017).

Budi pun menyebutkan, beberapa transportasi massal yang saat ini sedang digarap pemerintah untuk mengurai kemacetan Jakarta, antara lain double-double track kereta, light rail transit (LRT) Jabodebek, dan mass rapid transit (MRT).

Budi mencontohkan, jika double-double track sudah bisa beroperasi, maka akan meningkatkan kemampuan daya angkut penumpang dari 1 juta orang menjadi 1,5 juta orang.

"Kami sedang menyelesaikan membangun double-double track. Dengan membangun itu, maka akan meningkatkan jumlah penumpang yang saat ini 1 juta orang menjadi 1,5 juta orang. Kami juga membangun LRT Jabodebek. Setelah itu, kami menyelesaikan juga MRT," paparnya.

Budi pun berharap, pembangunan seluruh transportasi massal tersebut berjalan dengan baik, sehingga pada 2019 hingga 2020 sudah dapat beroperasi dan dapat mengurai kemacetan.

"Kami harapkan semua jenis angkutan massal ini berjalan dengan baik, sehingga pada 2020 tercatat suatu moda angkutan yang banyak, bervariasi dan pada saat itu kita ‎mendapat layanan yang baik," tutup Budi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya