Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Mulai Dibangun 2018

Proyek KA Semi Cepat saat ini sedang dilakukan studi dan tim Jepang dilaporkan menuntaskannya pada akhir November.

oleh Nurmayanti diperbarui 08 Okt 2017, 13:46 WIB
Kereta Cepat China di Stasiun Tianjin China (Foto: Iwan T)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, proyek Kereta Api (KA) semi cepat Jakarta-Surabaya sudah bisa dimulai tahun depan. Target awal rute kereta cepat adalah Jakarta-Semarang yang pembangunan berlangsung selama dua tahun, mulai 2018.

"Hasil diskusi terakhir dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla, KA Semi Cepat Jakarta-Surabaya adalah menggunakan jalur eksisting dan bisa dimulai 2018," katanya seperti mengutip Antara, di Bandara Trunojoyo, Jawa Timur, Minggu (8/10/2017).

Presiden Jokowi dan rombongan dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Sumenep dengan sejumlah agenda, termasuk singgah di Bandara Trunojoyo pada Minggu ini.

Menurut Menhub Budi, proyek KA semi cepat saat ini sedang tahap studi dan tim Jepang akan menuntaskannya pada akhir November. "Proyek ini cepat dan murah sekaligus menyelesaikan banyak hal seperti persoalan lintas sebidang di Jakarta-Surabaya sebanyak 800 titik, " dia menjelaskan.

Usai tahap studi ini, pekerjaan lintas sebidang ini sudah bisa dimulai awal 2018. Sebagian bagian dari proyek KA semi cepat sudah mulai dikerjakan.

"Prediksi kami untuk Jakarta-Semarang bisa dalam dua tahun, termasuk elektrifikasi di jalur rel ganda yang sudah ada. Kemudian, Semarang-Surabaya dua tahun berikutnya," katanya.

Menhub juga menegaskan, KA semi cepat tersebut untuk Jakarta-Surabaya akan ditempuh dalam waktu lima jam dengan kecepatan minimal 140 km/jam. "Untuk sementara Jepang, sanggupnya maksimum 120 km/jam, " katanya.

 

 


Nilai Investasi dan Libatkan Kementerian PUPR

Menhub Budi Karya juga menambahkan, perkiraan investasi untuk proyek itu sekitar Rp 60 triliun, termasuk sekitar Rp 20 triliun untuk 800 lintas sebidang kereta api Jakarta-Surabaya. "Ini (investasi) ada penurunan dari sebelumnya Rp 80 triliun, " katanya.

Adapun khusus untuk pekerjaan lintas sebidang kereta api baik berupa jalan bawah jembatan (under pass) atau jalan layang di atas jembatan (fly over). "Kita akan sharing dengan Kementerian PUPR untuk urusan lintas sebidang ini karena PUPR juga berkepentingan," katanya.

Terkait dengan titik lintas sebidang ini, kata Budi, nanti penetapannya akan dilaporkan ke Presiden Jokowi.

"Perkiraan awal untuk per lintas sebidang Rp 25 miliar atau sekitar Rp 20 triliun untuk 800 lintas sebidang Jakarta-Suraba dengan lama pembangunan bisa dicicil hingga lima tahun atau lebih," kata Menhub Budi Karya.

Tonton Video Pilihan Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya