Liputan6.com, Jeddah - Seorang pria bersenjata menyerang istana Raja Saudi di kota Jeddah. Ia meletuskan senjata dan menewaskan dua penjaga. Sementara tiga penjaga lainnya terluka. Insiden terjadi pada Sabtu 7 Oktober 2017.
Penyerang Istana Al-Salam diidentifikasikan bernama Mansour al-Amri berusia 28 tahun dan warga Arab Saudi. Ia membawa senjata Kalashikov serta bom Molotov.
Amri turun dari kendaraannya di sebuah pos pemeriksaan di luar gerbang barat menuju Istana Al-Salam dan mulai menembak, menurut Kantor Berita Saudi. Penjaga kerajaan menembaknya dan ia tewas di tempat.
Baca Juga
Advertisement
Melansir Al Jazeera pada Senin (9/10/2017), istana itu adalah tempat keluarga kerajaan melakukan bisnis resmi selama bulan-bulan musim panas, terletak di sebelah Jalan King Abdulaziz dan Jalan Andalus di tepi pantai kota Laut Merah. Raja Salman saat ini berada di luar kerajaan dalam sebuah kunjungan kenegaraan ke Rusia.
Istana Al-Salam memiliki nama lain yang disebut Istana Perdamaian.
Pelaku tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya. Ia juga tak memiliki hubungan dengan kelompok teroris. Menurut Menteri Dalam Negeri Arab Sauid, Mansour al-Turki, pihaknya kini tengah menginvestigasi kasus ini.
Kedubes AS Serukan Peringatan
Kedutaan Besar Amerika di Arab Saudi hari Sabtu memperingatkan warga AS agar berhati-hati di daerah sekitar Istana Perdamaian Jeddah, usai mencuatnya laporan serangan di sana.
Kelompok seperti al-Qaeda dan ISIS telah melakukan sejumlah serangan di Arab Saudi.
Sejumlah penyerang telah menargetkan masjid Syiah di provinsi timur negara itu tempat sebagian besar minoritas Syiah berbasis, dan juga pasukan keamanan.
Pekan ini, polisi Saudi menyerbu tempat persembunyian sel "teror" yang terkait dengan ISIS, menewaskan dua orang dan menahan lima orang, menurut badan keamanan nasional tersebut.
Badan Keamanan Negara mengatakan bahwa polisi menggerebek tiga tempat persembunyian di ibukota, Riyadh, dan saling tembak menembak, kantor berita SPA melaporkan pada hari Kamis.
Pada bulan Juli tahun ini, pihak berwenang Saudi mengatakan bahwa mereka menggagalkan serangan terhadap Masjidil Haram di kota suci umat Islam Mekkah. Pihak Saudi menuding ISIS pelakunya.
Ratusan warga Saudi telah melakukan perjalanan ke Suriah untuk bergabung dengan kelompok tersebut.
Advertisement