Aturan Pijat Bayi yang Aman dan Nyaman

Dalam memijat bayi tidak boleh sembarangan, ada aturan yang harus dipenuhi agar bayi merasa nyaman.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Okt 2017, 08:30 WIB
Ada aturan memijat bayi agar si kecil merasa nyaman. (Foto: fourwindsforwomen.ca)

Liputan6.com, Jakarta Memijat bayi bukan sebuah tindakan tanpa persiapan. Ada beberapa aturan yang harus dipenuhi. Imbauan ini ditujukan untuk bidan maupun orangtua yang sering melakukan pijat bayi.

Menurut Ketua Penyusun Modul Pelatihan Pijat Bayi dari UKK Tumbuh Kembang Anak Ikatan Dokter Anak Indonesia, dr Fitri Hartanto, SpA(K), salah satu hal yang harus diingat adalah hindari memijat setelah bayi makan. Bayi masih kenyang.

"Anda juga tidak boleh membangunkan bayi yang sedang tidur, hanya untuk dipijat. Anda juga harus melepas cincin dan segala perhiasan yang dipakai. Benda-benda yang dipakai justru membuat bayi tidak fokus, dia akan memerhatikan benda-benda tersebut," ujar dr Fitri ditulis Senin (9/10/2017).

Kuku yang panjang juga harus dipotong. Jika kuku tidak dipotong, maka akan melukai bayi saat dipijat. Demi terbebas dari penyakit, sebaiknya cuci tangan terlebih dahulu sebelum memijat bayi.

 

 

 

Simak video menarik berikut ini:


Kontak mata ke bayi

Selama memijat, Anda harus membangun kontak mata dengan bayi. Ajak bayi mengobrol. Tindakan ini akan membuat kedekatan Anda dan bayi semakin kuat.

"Memijat bayi itu bentuk sentuhan yang  bisa membangun rasa emosional yang kuat," lanjut dr Fitri.

Yang perlu diperhatikan, isyarat bayi saat pijatan berlangsung. Kalau bayi menangis, artinya ia tidak nyaman. Segera hentikan pijatan.

Bila tangisan bayi berhenti, Anda bisa melanjutkan pijatan. Untuk membangun kehangatan, Anda bisa menyetel musik.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya