21 Remaja Perebutkan Posisi Menteri untuk Sehari

Setelah melewati seleksi ketat dipilih 21 remaja dari 12 propinsi di Indonesia mengikuti program Sehari Jadi Menteri PPPA.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 10 Okt 2017, 09:00 WIB
Pengajar memberi pelatihan dasar kepemimpinan calon menteri cilik di Jakarta, Senin (9/10). Sebanyak 21 calon menteri cilik dari 12 provinsi mengikuti pelatihan dasar kepemimpinan yang diselenggarakan oleh Plan International. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Setelah melewati seleksi ketat dipilih 21 remaja dari 12 propinsi di Indonesia mengikuti program Sehari Jadi Menteri. Satu di antaranya bakal merasakan menjadi Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak tepat di Hari Anak Perempuan Internasional yang jatuh pada 11 Oktober 2017.

Sebelum dipilih siapa yang Sehari Jadi Menteri, remaja usia 15-19 tahun ini mengikuti latihan dasar kepemimpinan di Leadership Camp dari 7-9 Oktober. Beragam materi disampaikan mulai dari keterampilan berbicara di depan umum, kepemimpinan, pembekalan informasi di Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Selama di Leadership Camp dibahas pula mengenai isu-isu hak anak dan kesetaraan gender. Tak ketinggalan topik utama tahun ini terkait pencegahan perkawinan usia anak.

Suasana pelatihan dasar kepemimpinan kepada 21 calon menteri cilik di Jakarta, Senin (9/10). Pelatihan ini membahas isu-isu hak anak dan kesetaraan gender, terutama isu yang berkaitan dengan pencegahan perkawinan usai anak. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Dari Leadership Camp ini tim juri bakal memilih kandidat siapa saja yang bakal menjadi menteri sehari. Hingga Senin (9/10) sore belum juga diketahui siapa saja kandidat menteri sehari.

"Tim juri akan menganalisis keaktifan sampai dengan cara solve problems masing-masing anak terhadap masalah. Tim juri terdiri dari Plan International, Aliansi AKSI, dan Youth Coalition for Girls," kata Lead Program Manager Plan International, Wahyu Kuncoro, di sela-sela sesi Leadership Camp di Jakarta pada Senin (9/10/2017).

"Lalu, dilihat juga ketajaman isu seorang anak, walau tidak menjadi menteri, bakal ditempatkan di bagian deputi atau bagian lain," tambah Wahyu.

Tepat pada 11 Oktober nanti menteri cilik terpilih beserta deputi cilik lainnya bakal menjalani rapat pimpinan layaknya seorang menteri. Rapat tak sekadar rapat, bakal ada rekomendasi hasil rapat pimpinan terhadap topik pencegahan perkawinan usia anak yang nantinya diberikan ke Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. 

Tahun lalu program Sehari Jadi Menteri juga dilaksanakan oleh Plan International. Kala itu, terpilih 22 remaja yang lolos sebagai kandidat menteri di Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA).

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya