Begadang di Rumah Pengabdi Setan Yuk, Siapa Berani?

Sociotraveler membuka open trip khusus menyambangi rumah "ibu" di Pengalengan, Jawa Barat.

oleh Ahmad Apriyono diperbarui 09 Okt 2017, 21:29 WIB
Sociotraveler membuka open trip khusus menyambangi rumah "ibu" di Pengalengan, Jawa Barat.

Liputan6.com, Jakarta Film Pengabdi Setan jadi momentum bangkitnya film horor tanah air. Hanya dalam waktu sepekan, film ini diklaim telah ditonton satu juta pasang mata. Selain menarik dari segi ide cerita yang dikembangkan sang sutradara, Joko Anwar, dari film berjudul serupa produksi tahun 1980-an, latar tempat berupa rumah tua juga menjadi daya tarik dan banyak diperbincangkan di masyarakat.

Atas dasar itu, Sociotraveler yang gemar membuat open trip unik, kali ini bersama dengan Ghost Photography Community membuka open trip berkunjung ke rumah “ibu” yang jadi lokasi syuting film Pengabdi Setan di atas bukit Pengalengan, Jawa Barat.

Bayu, Founder Sociotraveler saat dihubungi Liputan6.com, Senin (9/10/2017) mengatakan, open trip kali ini sengaja dibuat karena bersamaan dengan filmnya yang sedang booming di masyarakat.

“Kita memang selalu bikin trip tematikal yang unik, kita pernah buat trip Jomblo Mendaki Rinjani juga misalnya. Nah, kebetulan sekarang filmnya lagi booming, kayanya bagus kalau kita buka open trip ke sana,” ungkap Bayu.

Dibuka untuk siapa pun yang berani, Sociotraveler tidak memberikan syarat-syarat tertentu bagi mereka yang mau ikut. Hanya saja, tiap peserta perlu mematuhi aturan yang diberikan oleh pihak penyelenggara.

Enggak ada syarat apa pun, semua orang boleh ikut, kecuali anak-anak. Ya paling doa saja, sama jaga sikap selama tur berlangsung. Nanti juga ada briefing dulu sebelum tur. Tapi kita memang batasi pesertanya. Terlalu banyak juga enggak enak,” kata Bayu.

Foto dok. Liputan6.com

Bayu mengatakan, untuk bisa ikut merasakan sensasi mengunjungi rumah “ibu”, peserta perlu merogoh kocek Rp 475 ribu, dengan fasilitas antara lain, transportasi pulang-pergi dengan meeting point di Stasiun Bandung. Selain itu ada fasilitas makan, izin masuk perkebunan, serta dokumentasi dari Ghost Photography Community lengkap dengan tutorial.  Tur-nya sendiri akan digelar Sabtu, 14 Oktober 2017.

“Sejauh ini animo masyarakat luar biasa sih, poster kami di IG @sociotraveler dan @folkindonesia dikomentarin banyak orang. Tapi akhirnya yang berani ikut belum terlalu banyak. Tapi kan memang kita terbatas saja, gak mau yang teralu ramai,” kata Bayu.

@dianapangestika, salah satu warganet memberikan komentarnya, “ah si kampret, denger suara filmnya aja gue gak mau, apalagi suruh nginep di rumahnya.”

Lantas, bagaimana dengan Anda?

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya