Liputan6.com, Jakarta PT Garuda Maintenance Facility (GMF) Aero Asia Tbk (GMFI), anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), mengalokasikan mayoritas dana dari penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO) untuk ekspansi. Tujuannya, untuk mengoptimalkan pasar dalam negeri.
Direktur Utama GMFI Iwan Joeniarto memaparkan, dana perolehan IPO mencapai Rp 1,12 triliun. Dana tersebut dialokasikan 60 persen untuk ekspansi, 25 persen untuk penambahan modal, dan 15 persen untuk refinancing.
Baca Juga Advertisement
Dana IPO itu lebih banyak untuk ekspansi terutama untuk menggarap pasar dalam negeri yang belum optimal.
"Tujuan IPO lebih banyak ke arah ekspansi, karena lokal belum bisa digarap GMF semua. Kita mesti sekarang ini melakukan pengembangan kapabilitas untuk bisa take over kerjaan-kerjaan yang lari keluar," jelas dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (10/10/2017).
Ekspansi yang dimaksud, lanjutnya, untuk penambahan fasilitas di Indonesia. Dia juga mengatakan, perseroan akan menambah fasilitas di luar negeri.
"Nanti akan ada satu tambahan kapasitas kami ada tambahan fasilitas baru di Indonesia. Dan kita ada beberapa pengembangan di luar negeri. Tapi di luar negeri kita tidak sendiri, kita ada kerjas ama lokal partner MRO, atau public sector di luar negeri memperluas pasar kami di luar," jelas dia.
Rencananya, perseroan akan menambah fasilitas di Uni Emirat Arab dan Australia. "Dua lagi sedang penjajakan East Asia di Korea, dan satu lagi di Vietnam," tukas dia.