Perempuan Ini Jadi Korban Lelucon Jahat Pria Asing Pujaannya

Seorang perempuan Inggris mengetahui bahwa ia menjadi bagian lelucon jahat setelah terbang ke Belanda untuk bertemu pujaan hatinya.

oleh Citra Dewi diperbarui 10 Okt 2017, 16:31 WIB
Sophie Stevenson (Facebook Sophie Stevenson)

Liputan6.com, Amsterdam - Seorang perempuan Inggris tak pernah menyangka bahwa apa yang selama ini ia kira sebagai 'cinta sejati' telah mengecewakannya. Pasalnya, setelah terbang dari Inggris ke Amsterdam untuk bertemu dengan seorang 'teman dekatnya', ia baru sadar bahwa dirinya hanya dijadikan bahan gurauan.

Perempuan berusia 24 tahun itu, Sophie Stevenson, bertemu dengan Jesse Mateman di Barcelona, Spanyol, pada musim panas Agustus 2017. Saat di sana, keduanya sempat tidur bersama dan Sophie menyebutnya sebagai hubungan romantis yang ideal.

Dikutip dari Independent, Selasa (10/10/2017), setelah keduanya kembali ke negara masing-masing, Sophie memutuskan untuk terbang ke Amsterdam untuk bertemu Jesse. Namun, bukan sambutan hangat yang didapatkannya, pria 21 tahun itu justru mengacuhkannya.

Setelah enam jam menunggu tanpa kepastian, melalui pesan teks Sophie baru mengetahui bahwa dirinya adalah korban lelucon 'pull a pig' -- menarik seekor babi. Tiket 350 pound sterling atau sebesar Rp 6,2 juta pun terbuang sia-sia.

"Kau adalah babi," tulis Jesse yang disertai dengan dua emoji babi. "Ini semua hanya lelucon," imbuh dia.

Sophie pun membalas, "Kok bisa kamu sejahat itu!".

Tak lama setelah kejadian itu, Jesse memblokir seluruh akun media sosial Sophie. Perempuan asal Stoke itu pun sangat kecewa dan memilih untuk kembali ke Inggris pada keesokan paginya.

'Pull a pig' adalah permainan yang melibatkan sekelompok pria. Dalam permainan itu, mereka harus dapat tidur dengan perempuan yang mereka anggap paling tak menarik. Siapa pun yang mendapat perempuan 'paling jelek' akan menjadi pemenang.

Namun, Jesse menyangkal seluruh pengakuan Sophie. Meski ia mengaku bertemu Sophie di Barcelona, Jesse mengatakan bahwa mereka tak pernah terlibat hubungan romantis.

"Aku memang berada di kamar hotel dengan dirinya, tapi aku tak pernah tidur dengan dia. Kita tak pernah dan tak akan jatuh cinta, seperti yang ia bilang," ujar Jesse seperti dilansir Daily Mail.

"Tak ada hubungan romantis dengan Sophie. Kami tak tidur bersama dan aku tidak mengirim pesan kepadanya setipa hari. Itu adalah khayalan dan semuanya mengacaukan hidupku."

"Setelah Barcelona, aku tak pernah berhubungan melalui telepon dengan dia. Pesan yang dimuat di media, dibuat entah oleh Sophie atau surat kabar, karena aku tak pernah mengirimnya," imbuh Jesse.

Jesse pun mengaku bahwa dirinya telah menyewa pengacara untuk membela diri atas kabar yang telah tersebar luas itu.


Merana 10 Hari di Bandara Menanti Kekasih Dunia Maya

Tak hanya Sophie Stevenson yang dibuat kecewa setelah jauh-jauh datang untuk mengunjungi pujaan hatinya. Pada Agustus 2016, seorang pria asal Belanda, Alexander Pieter Cirk, dibawa ke rumah sakit akibat kelelahan setelah menunggu kekasihnya yang tak kunjung tiba selama sepuluh hari.

Pria berusia 41 tahun itu rela terbang dari Belanda ke Changsha, China, demi bertemu dengan kekasih dunia mayanya, Zhang, untuk pertama kali.

Namun ketika Zhang, yang mengaku berusia 26 tahun itu, tak kunjung tiba, Cirk menunggu dengan sabar di terminal bandara selama satu setengah minggu.

Gambar yang tersebar secara online menunjukkan pria Belanda itu duduk di kursi ruang tunggu kedatangan dan tampak lelah nan lusuh. Ia pun harus dilarikan ke rumah sakit akibat kelelahan.

Dalam foto lain, Cirk tampak didorong menggunakan kursi roda dengan infus di tangannya.

Setelah kisah cinta penuh penantian itu menjadi viral, saluran TV China Hunan memutuskan untuk mengundang Zhang. Menurut CCTV News, ia telah diberitahu bahwa Cirk akan datang ke China. Namun, ia berpikir bahwa itu hanya sekadar gurauan.

"Hubungan kami telah maju ke tahap romantis, tapi ia tampak acuh ke saya," ujar Zhang.

"Satu hari ia mengirimiku foto tiket pesawat dengan tiba-tiba dan aku berpikir bahwa itu sekadar gurauan. Ia tak menghubungiku lagi," jelasnya.

Ketika Cirk tiba dan berusaha menghubunginya, koneksi telepon Zhang tak terhubung karena ia harus pergi ke kota lain untuk menjalani operasi plastik.

Cirk yang patah hati pun memesan tiket untuk kembali ke Belanda dan berencana akan pulang setelah ia boleh diizinkan keluar dari rumah sakit.

Namun, Zhang tetap membuka pintu kesempatan untuk memperbaiki hubungannya. Ia berkata akan melanjutkan hubungannya dan akan bertemu Cirk setelah sembuh dari operasi plastiknya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya