Sea Yen Ong, Pria di Balik Strategi Iklan Spotify

Sea Yen Ong memiliki peran penting dalam pertumbuhan bisnis layanan streaming musik di kawasan Asia dalam setahun terakhir.

oleh Andina Librianty diperbarui 13 Okt 2017, 15:00 WIB
Regional Vice President of Sales Spotify untuk kawasan Asia, Sea Yen Ong (Foto: Spotify)

Liputan6.com, Jakarta - Sea Yen Ong memiliki peran penting dalam pertumbuhan bisnis layanan streaming musik Spotify di kawasan Asia dalam setahun terakhir. Ia menjabat sebagai Regional Vice President of Sales Spotify untuk kawasan Asia sejak April 2016.

Ong yang sebelumnya merupakan Head of Business Consulting di perusahaan solusi pemasaran digital CtrlShift, memiliki pengalaman 16 tahun di dunia penjualan digital dan periklanan di berbagai bidang, mencakup mobile, pencarian, sosial, dan programmatic advertising.

Sebelum bekerja di CtrlShift selama setahun, Ong memiliki sejumlah peran penting di berbagai perusahaan, yaitu Better Digital Solutions, Yellow Brick Road, Rapp Collins Worldwide, dan OgilvyOne di Malaysia.

Sepak terjang Ong di Spotify dimulai dari jabatan Regional Vice President of Sales Spotify untuk kawasan Asia. Ong dari kantor Spotify di Singapura, bertanggung jawab terhadap strategi dan pendapatan iklan. Ia juga memimpin berbagai kerja sama dan inisiatif-inisiatif lain di seluruh pasar Spotify di Asia.

Sebagai orang yang telah lama berkecimpung di dunia digital, pria lulusan Ilmu Komputer dari Campbell University ini sadar bahwa ada peluang besar dalam bisnis iklan digital. Ia menilai dengan meningkatnya mobile, video online, dan media sosial, ruang iklan digital turut tumbuh dengan besar.

Namun menurutnya, hal itu tidak mengejutkan, mengingat betapa terintegrasinya orang-orang di dalam dunia digital.

Dalam sebuah wawancara dengan The Drum, Ong menjelaskan perpaduan audio dan mobile sebagai keunggulan utama Spotify untuk sukses dalam iklan digital. Menurutnya, ketika audio dikombinasikan dengan mobile maka akan membuat programmatic advertising semakin kuat, serta mempermudah pengiklan untuk menargetkan para pengguna yang mendengarkan musik saat di perjalanan.

"Dengan orang-orang mendengarkan Spotify di berbagai perangkat elektonik konsumen, seperti Sonos, Google Home, Amazon Alexa, ada potensi untuk menjangkau para pendengar secara programmatic," ujar Ong.

Sepak terjang dan pandangan Ong mengenai dunia digital khususnya periklanan sangat menarik. Untuk mengetahui lebih lanjut, ia akan menjabarkannya dalam konferensi perikalanan terbesar di Asia, yaitu AdAsia 2017.

Acara yang digelar dua tahun sekali oleh Asian Federation of Advertising Associations (AFAA) ini akan dihelat di Bali Nusa Dua Convention Center pada 8-10 November 2017.

Konferensi dengan tema Globalizasian-Advancing New Possibilities ini akan menjadi acara yang tepat untuk mempelajari tren terbaru di industri periklanan dan menyoroti berbagai studi kasus pemasaran serta periklanan di wilayah Asia Pasifik. Delegasi dari lebih 15 negara akan hadir dalam acara ini.

AdAsia 2017 akan menghadirkan lebih dari 30 pembicara kelas dunia, termasuk Ong. Untuk mengetahui informasi mengenai acara yang juga disponsori oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) ini, bisa didapatkan dengan mem-follow BBM Channel Ad Asia 2017 pada aplikasi BBM.

(Din/Isk)

Saksikan Video Pilihan Berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya