Liputan6.com, London - Selama manusia hidup di Bumi, ramalan soal kapan dan bagaimana dunia akan berakhir akan terus bergulir.
Dari tahun ke tahun, prediksi tentang datangnya hari di mana kehidupan di Bumi akan binasa selalu muncul. Tak jarang, sejumlah orang dibuat khawatir akan kabar tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Mereka mendasarkan prediksinya dari berbagai macam sumber, mulai dari kitab suci, perhitungan matematika, hingga fenomena alam. Meski lembaga ilmiah seperti NASA beberapa kali membantah, kabar itu terus tetap bergulir.
Dikutip dari News.com.au, Selasa (10/10/2017), berikut 5 teori kiamat yang pernah beredar.
1. Kiamat 2060, Sir Isaac Newton
Salah seorang fisikawan terkenal, Sir Isaac Newton konon juga pernah memprediksi kiamat.
Ilmuwan asal Inggris itu memprediksi bahwa kehidupan di Bumi akan berakhir pada 2060. Didasarkan pada Kitab Daniel, Newton memprediksi kiamat persis akan terjadi 1.260 tahun setelah Kekaisaran Romawi terbentuk.
Dalam sebuah surat yang dipamerkan di perpustakaan nasional Israel, Newton juga mengklaim bahwa kiamat akan terjadi setelah orang-orang Yahudi kembali ke tanah suci mereka.
Kembalinya orang-orang Yahudi ke tanah yang diyakini milik nenek moyang mereka terjadi pada 1948, yakni saat negara Israel terbentuk.
2. Kiamat Nibiru 15 Oktober 2017
Ahli numerologi, David Meade, sempat membuat sebagian penduduk Bumi ketar-ketir akibat ramalan kiamat 23 September 2017 yang ia gembar-gemborkan. Namun, ramalan itu terbukti gagal total.
Meski demikian, Meade bersikeras, tanggal itu hanyalah permulaan kehancuran Bumi. Ia mengatakan, 15 Oktober adalah awal kehancuran Bumi yang berlangsung selama tujuh tahun berturut-turut, mulai dari tsunami, banyak gempa dan badai.
Meade percaya bahwa seluruh peristiwa alam itu dipicu oleh Planet Nibiru yang misterius. Planet itu konon akan melewati Bumi dan memicu sejumlah bencana alam termasuk erupsi gunung berapi.
Namun, NASA berkali-kali menentang teori adanya Nibiru. Badan Antariksa AS itu mengatakan, Nibiru atau Planet X adalah bualan semata.
Bumi Ditelan Matahari
3. Kiamat Akibat Large Hadron Collider (LHC)
Sebuah fasilitas sains bawah tanah terumit di dunia, Large Hadron Collider, diklaim oleh sejumlah orang dapat menyebabkan 'Big Bang' atau dentuman besar yang dipercaya mengawali kehidupan alam semesta.
Beberapa teori mengkalim bahwa fasilitas tersebut dapat menciptakan lubang hitam atau black hole yang dapat menelan Bumi. Meski mengakui bahwa lubang hitam dapat terbentuk, ilmuwan CERN mengklaim bahwa kekuatannya terlalu kecil untuk menimbulkan dampak apa pun.
Meski berpotensi berbahaya, LHC tetap dioperasikan sejak 2008 hingga saat ini.
4. Teori Matematis Kiamat
Teori matematis kiamat dipopulerkan pada paruh kedua Abad ke-20. Didasarkan pada perhitungan matematis, teori itu menyebut bahwa kehidupan manusia akan berakhir setelah berada di Bumi selama 9.120 tahun, dengan besar kemungkinan 95 persen.
Hal itu dikaitkan dengan usia kehidupan manusia di Bumi. Menurut perhitungan tersebut, saat ini kita berada di tengah umur kehidupan manusia, dan telah menyelesaikan setengah perjalanan menuju kiamat.
5. Bumi akan Ditelan Matahari
Sekitar lima miliar tahun dari sekarang, ilmuwan memprediksi bahwa Matahari akan berubah menjadi bintang merah raksasa yang disebabkan proses pembakaran helium.
Matahari akan membesar dan mulai menelan planet-planet yang ada di dekatnya, mulai dari Merkurius, Venus, dan Bumi pun akan terkena dampaknya. Entah ikut tertelan atau tidak, Bumi akan menemui ajalnya jika waktu itu telah tiba.
Untuk bisa kabur dari peristiwa itu, umat manusia harus memiliki rumah baru selain di Bumi. Namun, teori lain yang mengiringi hal itu menyebut, membesarnya Matahari akan membuat sejumlah planet lain dapat dihuni.
Advertisement