Jelang Lengser, Djarot Bereskan Barang Pribadi di Balai Kota

Barang-barang Djarot dikemas dan dibawa seluruhnya ke rumah dinas gubernur di kawasan Menteng, Jakarta Pusat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 10 Okt 2017, 16:26 WIB
Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful Hidayat seusai meresmikan proyek revitalisasi Masjid Jami Angke Al Anwar di Kampung Angke, Tambora, Selasa (10/10). Djarot ingin masjid tersebut terintegrasi sebagai paket wisata Kota Tua. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mulai mengemas barang-barangnya di Balai Kota. Djarot, diketahui akan mengakhiri masa jabatan pada 15 Oktober mendatang.

Para ajudan dan staf nampak mengangkut barang pribadi Djarot dari ruangannya di Lantai 2 Blok B Balai Kota menuju mobil dinas, untuk dibawa ke rumah dinas gubernur di Jalan Taman Suropati, Menteng, Jakarta Pusat.

Pantauan Liputan6.com, sejumlah barang yang dibawa ajudan Djarot terlihat di antaranya beberapa helai baju batik dan berkas-berkas surat yang dibawa ke dalam mobil operasional Gubernur.

"Dicicil, dirapikan," ujar salah satu staf Djarot bernama Wiji, Selasa (10/10/2017). 

Selain pakaian, ajudan Djarot juga membawa beberapa sepatu, plakat hingga bingkai foto. Rencananya, Djarot juga akan meninggalkan rumah Dinas gubernur DKI sebelum masa jabatannya habis pada hari Minggu mendatang.

Di minggu terakhirnya menjabat kursi DKI 1, Djarot disibukkan berbagai peresmian. Seperti hari ini Djarot meresmikan operasi pasar, masjid dan 100 RPTRA.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: 


Belum Capai Target

Pada akhir masa jabatannya, Gubernur Djarot mengungkapkan kesedihan dan obsesinya yang belum terwujud selama memimpin Jakarta.

Djarot mengatakan, masih ada proyek obsesi Ahok-Djarot yang belum terwujud selama lima tahun kepemimpinan Jokowi-Ahok dan Ahok-Djarot.

"Obsesi Pak Ahok dan saya belum bisa terwujud dalam lima tahun ke depan. Karena terpotong di sini," kata Djarot saat berbincang dengan Liputan6.com di Rumah Dinas Gubernur Jakarta, Minggu 8 Oktober 2017.

Djarot menyatakan, pembangunan yang dimulai di pemerintahannya tidak dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun saja. Transportasi massal seperti MRT dan LRT membutuhkan waktu lebih panjang.

"(Pembangunan) belum selesai, memang tidak bisa di selesaikan selama lima tahun. Paling cepat itu membutuhkan waktu 10 tahun. Misalnya untuk membangun sistem transportasi publik. MRT jelas belum selesai. Tapi kita berharap 2018 sudah selesai. Kemudian LRT juga belum selesai tuntas, itu sektor transportasi," jelas Djarot.

Pembangunan untuk Asian Games juga diakui Djarot belum tuntas. Hal serupa juga terjadi pada normalisasi sungai, penataan trotoar dan pengelolaan sampah terpadu agar DKI tak hanya bergantung pada Bantargebang.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya