Liputan6.com, Jakarta - Pengguna peramban Google Chrome mungkin sudah tak asing lagi dengan Adblock Plus. Mampu memblokir iklan yang dianggap mengganggu saat tengah mengakses sebuah situs, nyatanya ekstensi tambahan ini banyak diunduh oleh pengguna.
Namun siap sangka, kepopuleran ekstensi itu dimanfaatkan oleh sejumlah pihak tak bertanggung jawab. Berdasarkan temuan dari SwiftOnSecurity, ternyata ada ekstensi palsu yang menggunakan nama AdBlock Plus.
Baca Juga
Advertisement
Temuan itu diunggah langsung melalui akun Twitter SwifOnSecurity beberapa waktu lalu. Dikutip dari Engadget, Rabu (11/10/2017), Google segera menghapus ekstensi tersebut dari Chrome Web Store.
Kendati sudah dihapus, ekstensi palsu tersebut sudah memakan korban. Menurut data, ada 37 ribu pengguna Chrome yang mengunduh Adblock Plus palsu.
Jumlah itu memang jauh lebih kecil dari pengguna Chrome secara keseluruhan, tapi menandakan Google ternyata bisa kecolongan. Apalagi, ekstensi itu berhasil masuk ke toko resmi dan bersanding dengan ekstensi asli.
SwiftOnSecurity mengatakan, ekstensi palsu ini diciptakan oleh pengembang yang terang-terangan meniru nama dan memanfaatkan hasil pencarian. Tampilan ekstensi ini juga didukung dengan ulasan yang terbilang banyak sehingga sulit memilahnya.
Hingga sekarang belum dapat dipastikan dampak dari pengguna yang mengunduh ekstensi palsu ini. Namun menurut salah satu ulasan, pengguna Chrome mengaku mendapat iklan dan membuka tab yang begitu banyak setelah selesai mengunduhnya.
(Dam/Ysl)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: