Liputan6.com, Munich - Bicara klub tersukses di Eropa, Real Madrid adalah salah satunya. Kehebatan mereka di Liga Champions menjadi bukti bahwa mereka adalah tim terbaik di dunia saat ini. Pelatih baru Bayern Munchen, Jupp Heynckes, yang menggantikan Carlo Ancelotti pun mengakui hal itu.
Butuh kerja keras dan waktu lama bagi Real Madrid untuk kembali menempatkan diri mereka sebagai yang terbaik di Eropa dan dunia. Mereka sempat terkena kutukan selalu terhenti di 16 besar Liga Champions pada 2004/2005-2009/2010.
Baca Juga
Advertisement
Ketika sukses mengukir catatan lebih baik, mereka justru mendapat kutukan selalu terhenti di semifinal pada 2010/2011-2012/2013. Selama periode itu, banyak pelatih yang menjadi korban pemecatan Los Blancos.
Pada akhirnya, kutukan itu berakhir ketika Ancelotti membawa mereka juara Liga Champions 2013/2014. Sejak itu, reputasi mereka pun kembali. Dan Heynckes ingin mengikuti sukses Madrid usai kembali dipercaya melatih Munchen.
"Saya sangat terkesan dengan Real Madrid, tim yang menjadi model untuk dicontoh. Saya menggantikan seorang pelatih hebat dan pria yang dicintai, dikagumi atas prestasinya dalam permainan," kata Heynckes, dilansir Football Espana.
Ya, Ancelotti menjadi sosok yang membuat awal kebangkitan Real Madrid. Kini, rekor baru pun sudah diukir Madrid bersama Zinedine Zidane. Mereka adalah satu-satunya tim yang menjadi juara Liga Champions dua musim beruntun.
Juara Liga Champions
Kebetulan, tugas utama Heynckes sebagai pelatih Munchen adalah menjuarai Liga Champions. Itu adalah sukses yang sempat ia lakukan bersama Muenchen pada musim 2012/2013 dan Madrid pada 1997/1998.
"Tujuan saya adalah mempertahankan kesuksesan dengan rencana yang sangat jelas. Saya yakin kami akan memperbaiki penampilan terakhir kami. Ada pemain seperti (Thomas) Muller yang tidak mencapai potensinya dan tim ini perlu memamerkan bakat mereka," tegas Heynckes.
Advertisement