Liputan6.com, Jakarta - Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin memprediksi, ada tiga daerah rawan konflik saat pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 di Madura nanti. Tiga daerah tersebut, yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.
Tekanan pemilihan kepala daerah di tiga daerah itu dianggap mengkhawatirkan.
Advertisement
"Pilkades saja rawan. Pilkades pengamanan pakai Brimob. Apalagi kalau pilkada gubernur, kabupaten/kota yang dekat dengan konstituen," kata Arifin di sela-sela Apel Kasatwil di Akademi Kepolisian, Semarang, Jawa Tengah, Selasa 10 Oktober 2017.
Walaupun begitu, Machfud memastikan pihaknya tetap melakukan pengamanan yang merata di seluruh wilayah Jawa Timur. Tidak terbatas pada tiga daerah ini saja yang bakal diberi perhatian keamanan.
Setidaknya ada 19 rangkaian pilkada di Jawa Timur yang terdiri dari pemilihan gubernur, 13 pemilihan bupati, dan lima pemilihan wali kota.
"Pilkada di Jatim ada 19 kontestasi. Kami Jatim siap amankan Pilkada tersebut," ucap Arifin.
Selain itu, lanjut dia, demi kelancaran Pilkada Jatim pihaknya juga berkoordinasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) untuk pengetatan pengawasan.
"Kami KPU-Bawaslu sudah koordinasi terus untuk Pilkada. Asal penyelenggara jujur, pengawasan benar yakin tidak ada masalah," kata Arifin.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tak Pakai Sara
Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengingatkan, agar pasangan calon yang menjadi peserta pilkada beradu konsep untuk mewujudkan pembangunan di Jawa Timur.
"Pasangan calon silakan adu konsep untuk meningkatkan harkat, martabat, dan pembangunan masyarakat di Jatim," ujar Tjahjo di Surabaya seperti dikutip dari Antara, Sabtu (7/10/2017).
Menurut dia, adu konsep dari pasangan calon membuat masyarakat mengerti program dan kebijakan yang akan diusung selama memimpin jika dipilih untuk mengemban amanah rakyat.
Selain itu, ia berharap seluruh pasangan calon maupun tim suksesnya menghindari ujaran kebencian dan SARA. Apalagi fitnah yang berujung pada ketidaknyamanan berpolitik maupun bermasyarakat.
"Jangan sampai ada calon atau tim sukses yang tidak beradu konsep, tapi malah membuat isu tidak benar dan menghasut. Hindari juga politik uang," ucap mantan Sekretaris Jenderal DPP PDIP tersebut.
Khusus untuk Pilkada Jatim, Tjahjo berharap peran serta dan partisipasi masyarakat untuk menyukseskan dengan memberikan hak pilihnya sehingga terwujud pemimpin amanah yang dipilih mayoritas penduduk setempat.
Jatim, kata dia, merupakan daerah yang masyarakatnya sangat besar, majemuk, nasional dan religius serta menjadi tiga besar provinsi yang mengikuti pilkada serentak selain Jawa Tengah dan Jawa Barat.
"Mari sukseskan dan gunakan hak pilih sesuai hati nurani. Terlebih, pilkada serentak tahun depan sama dengan 68 persen suara Pemilihan Umum Legislatif dan Pemilihan Presiden 2019," tandas Tjahjo.
Advertisement