Liputan6.com, Jakarta - Menempel stiker susunan anggota keluarga di kaca belakang mobil sudah menjadi tren belakangan ini. Stiker yang menggambarkan gender juga kerap terpampang di kaca untuk menunjukkan identitas si pengguna mobil.
Namun ternyata, stiker-stiker ini justru bisa menimbulkan efek negatif, seperti memancing pelaku tindak kejahatan.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Training Director Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, menempelkan striker seperti ini merupakan suatu hal yang lucu, aneh dan tidak pada tempatnya dan justru bisa merugikan. Seharusnya, menurut dia, yang harus kita lakukan adalah mengaburkan identitas agar tidak terlihat.
"Menempel stiker tentang identitas kita secara tidak langsung sudah menjadi sasaran orang, menarik perhatian apalagi sampai menyebutkan nama. Ini bisa memancing orang untuk melakukan kriminal," katanya via telepon, Rabu (11/10).
Agar tidak menjadi sasaran tindak kejahatan, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukan.
"Ketika mengemudi, berikan perhatian mengenai keselamatan yang mencakup keselamatan di jalan raya dalam hal ini tertib berlalu lintas. Kemudian keselamatan dari aspek keamanan terhadap tindak kriminal juga harus dipikirkan,"
"Saat mulai berkendara, hilangkan sesuatu atau objek-objek yang bisa menarik perhatian orang untuk melakukan tindak kriminal. Ketika berjalan selalu kontrol keadaan sekitar dengan melihat kaca spion setiap 5-8 detik dan perhatikan objek-objek atau kendaraan-kendaraan tidak berhubungan yang mengikuti arah kita,"
"Ketika memasuki daerah atau rute yang sepi, perhatikan objek sekitar. Kalau ada yang tetap segera percepat laju kendaraan atau hindari jalur tersebut. Ketika mendekati rumah atau tujuan, perhatikan lagi sekeliling ada tidak kendaran yang selalu ada di belakang. Kalau ada lanjutkan perjalanan dan cari tempat keramaian atau telepon bantuan," tutup Jusri.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: