Liputan6.com, Jakarta Merayakan Hari Anak Perempuan Sedunia yang jatuh di hari ini (11/10), Health-Liputan6 membahas tentang uniknya anak perempuan. Salah satunya adalah, pola pertemanan mereka.
Seringkali anak perempuan bertengkar karena suatu hal, misalnya karena rasa iri atau salah paham. Terkadang pertengkaran antar anak perempuan berlangsung cukup lama. Alasannya, kebanyakan anak perempuan enggan meminta maaf duluan.
Advertisement
Mengutip laman Live Strong, Rabu (11/10/2017), sebuah penelitian mengatakan bahwa otak anak perempuan lebih rentan terhadap emosi sehingga mudah bertengkar dengan anak perempuan seusianya. Hal ini biasanya berlangsung hingga masa pubertas.
Sebagai orangtua, sebenarnya ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan pertengkaran antar anak perempuan.
1. Tetap tenang
"Tetap tenang dan mintalah agar putri Anda juga tenang," saran psikolog Laura Kastner, rekan penulis Getting to Calm: Cool-headed Strategies for Parenting Tweens and Teens.
Ketika putri Anda menceritakan drama yang telah menyakiti perasaannya atau membuatnya merasa dikucilkan oleh teman-temannya, seringkali orangtua terpancing untuk ikut campur dan memarahi teman-temannya, tapi itu tidak akan membantu situasi.
Hal pertama yang harus dilakukan adalah mendengarkannya, dengan begitu dia akan merasa diperhatikan. Selain itu anak akan merasa lebih lega karena sudah melampiaskan emosinya melalui bercerita.
2. Bicara dari hati ke hati
Bicaralah dengan remaja Anda tentang apa yang terjadi dan mengapa hal itu bisa terjadi. Jika dia mengeluh bahwa seorang teman tidak mau duduk bersamanya saat makan siang, tanyakan secara mendalam. Ini akan memberi anak Anda kesempatan untuk membuka diri dan Anda akan mendapatkan lebih banyak fakta yang akan membantu menyelesaikan pertengkaran.
Saksikan juga video menarik berikut :
3. Nasihati anak
Mintalah anak bertanggung jawab jika dia melakukan kesalahan dalam pertengkaran ini. Bisa jadi pertengkaran terjadi karena anak Anda melakukan hal yang membuat teman-temannya kesal dan anak Anda mendapat balasannya.
Selain itu, ajarkan untuk berani mengaku kesalahan dan meminta maaf. Hal ini akan membantu anak Anda menjadi lebih bijak dan dewasa.
4. Minta anak memikirkan solusi
Selain berdiskusi, sesekali Anda harus membiarkan anak Anda berusaha mencari jalan keluar dari permasalahannya. Namun jika dia tidak mampu, Anda bisa menuntunnya mencari jalan keluar yang terbaik.
"Biarkan anak mencari cara menghentikan pertengkaran. Jika dia belum siap mencari solusi dan masih menyalahkan temannya, beri dia waktu untuk menenangkan diri sebelum mencari solusinya," saran psikolog Irene S.
5. Laporkan ke pihak sekolah jika berlarut-larut
Jika anak Anda sudah mencoba menyelesaikan masalahnya, namun temannya justru mengintimidasinya, jangan segan untuk membicarakan hal ini dengan pihak sekolah dan orangtua teman anak Anda.
Hal ini penting untuk mencegah anak Anda menjadi korban bullying di sekolah dan agar anak teman Anda bisa menyadari kesalahannya dan tidak mengulanginya pada anak perempuan lainnya.
Advertisement